Advertisement
Sudah 2 Pekan Pembatasan di Pulau Jawa, Kasus Covid-19 Tak Kunjung Turun Signifikan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 menilai dua pekan pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) belum cukup untuk menurunkan angka kasus aktif dalam upaya penanggulangan wabah.
"Jadi secara umum kita melihat bahwa dua minggu ini belum cukup untuk melihat dampak atau hasil dari PPKM," kata Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan COVID-19 dr. Dewi Nur Aisyah dalam Dialog Satgas dari Graha BNPB, Jakarta, Rabu (27/1/2021).
Advertisement
Ia mengatakan secara nasional, jumlah kasus aktif masih mengalami peningkatan, dengan angkanya pada pekan terakhir meningkat sejumlah 17.135, sehingga jumlah kasus aktif pada 25 Januari adalah 162.617 kasus.
Meski trennya sama-sama naik, tetapi tren kasus aktif di wilayah PPKM cenderung mengalami pengendalian, sehingga besaran kenaikannya bisa lebih kecil dibandingkan dengan di daerah yang non-PPKM, terutama di wilayah Bali, Banten dan Jawa Barat.
Dari total 77 kabupaten/kota di Jawa dan Bali, 64 kabupaten/kota di antaranya masih mencatatkan tren peningkatan kasus aktif. Meski demikian, Daerah Istimewa Yogyakarta secara keseluruhan berhasil menurunkan angka kasus aktif.
Adapun untuk tingkat keterpakaian tempat tidur di rumah sakit rujukan COVID-19, Dewi mencatat ada tren penurunan meski penurunan itu masih harus diusahakan lagi agar mencapai di bawah 70 persen.
Sementara itu, tren kepatuhan terhadap protokol kesehatan di 77 kabupaten/kota tersebut, Dewi mencatat ada kenaikan pada jumlah orang yang dipantau dan jumlah orang yang ditegur.
Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan protokol kesehatan, upaya penegakan disiplin masih terus dilakukan.
Untuk itu, Dewi berharap masyarakat juga seharusnya bisa sama-sama berusaha melaksanakan protokol 3M, yaitu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak juga menghindari kerumunan.
"Jadi secara umum kita melihat bahwa dua minggu ini belum cukup untuk melihat dampak atau hasil dari PPKM. Masih butuh waktu yang lebih panjang, dan itu juga yang menjadi landasan kenapa PPKM masih perlu kita perpanjang lagi untuk dilaksanakan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Penampakan Permukiman Warga Rusak Parah Terdampak Erupsi Gunung Ruang
- Disambut Baik, Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar
- Selamat! Pemkab Madiun Raih Opini WTP Ke-11 Kali Berturut-turut dari BPK
- Sah! Ini Daftar 50 Caleg Terpilih DPRD Kota Semarang 2024-2029 Hasil Pleno KPU
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
BEDAH BUKU: DPAD DIY Dorong Tingginya Minat Baca Merata ke Semua Wilayah
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Mendagri Sebut Pilkada 2024 Telan Anggaran hingga Rp27 Triliun
- AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza
- Gabung Afsel, Turki Ajukan Kejahatan Genosida Israel ke Mahkamah Internasional
- Turki Stop Perdagangan dengan Israel. Buntut Pengiriman Bantuan ke Gaza Terhambat
- Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
- Prancis Kecam Serangan Drone Israel k Konvois Bantuan Kemanusiaan Yordania di Gaza
- AHY Akan Deklarasikan Bali sebagai Pulau Lengkap
Advertisement
Advertisement