Advertisement
GeNose UGM Punya Saingan, Belanda akan Luncurkan SpiroNose, Tes Napas untuk Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Belanda akan memperkenalkan tes napas COVID-19 secara cepat ke situs-situs di seluruh negeri untuk mempercepat proses pengujian dan membuatnya tidak terlalu mengganggu.
Fasilitas pengujian di Amsterdam minggu ini yang pertama mulai menggunakan SpiroNose, mesin yang mengharuskan seseorang untuk menghirupnya untuk menunjukkan kemungkinan infeksi virus corona dalam satu menit.
Advertisement
Setelah berbulan-bulan uji coba, otoritas kesehatan Belanda menemukan SpiroNose dapat diandalkan dalam kasus hasil tes negatif, pakar penyakit menular Mariken van der Lubben dari layanan kesehatan kota Amsterdam.
“Jika Anda diuji secara negatif, maka itu adalah hasil yang sangat andal dan Anda bisa pergi,” kata Van der Lubben dilansir New York Post.
Tes positif perlu diikuti dengan tes polymerase chain reaction (PCR) reguler untuk memastikan apakah infeksi yang terdeteksi disebabkan oleh virus corona.
Layanan kesehatan Belanda telah memesan sekitar 1.800 mesin dengan rencana untuk memperkenalkannya di fasilitas pengujian di seluruh negeri dalam beberapa bulan mendatang.
“Ini adalah teknologi yang menjanjikan, terutama karena kecepatannya, Anda bisa mendapatkan hasil dalam satu menit,” kata ahli virologi Belgia, Marc Van Ranst.
“Itu adalah pengubah permainan, jika Anda dapat membuat diagnosis cepat atau menyingkirkan infeksi dalam satu menit.” Namun dia menambahkan: "Kami belum memiliki hasil yang cukup untuk dengan tegas mengatakan ini adalah masa depan, inilah cara untuk pergi."
Van Ranst mengatakan periode tes yang panjang yang membandingkan tes nafas dengan tes PCR akan diperlukan untuk melihat apakah tes tersebut juga dapat membuat perbedaan antara berbagai jenis virus.
Perusahaan teknologi kesehatan Belanda Breathomix, yang awalnya mengembangkan mesin untuk mendeteksi asma dan kanker paru-paru, mengatakan telah mengumpulkan cukup data untuk secara andal menemukan kemungkinan infeksi virus corona.
“Dalam beberapa bulan terakhir kami telah mengukur ribuan pasien dengan korona dan orang yang tidak memiliki korona, jadi kami tahu bagaimana profil nafas rata-rata korona dan orang-orang tanpa korona,” kata eksekutif Breathomix Rianne de Vries.
Breathomix sedang menyelidiki opsi untuk menggunakan SpiroNose di perusahaan atau sekolah, kata De Vries, untuk membantu mereka menciptakan lingkungan yang aman.
Tetapi mesin tersebut tidak akan menawarkan solusi langsung untuk membuka kembali tempat untuk banyak penonton, katanya, karena setiap tes membutuhkan waktu 2-3 menit dari awal hingga selesai. Mesin juga sensitif terhadap alkohol, asap, dan faktor pengganggu lainnya dalam napas seseorang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Fokki Daftar Calon Wali Kota Jogja, Singgih Bantah Kembalikan Formulir
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- PBB Sebut Evakuasi Warga Rafah Butuh Waktu 10 Hari
- Mengaku Siap Pindah ke Ibu Kota Baru, Begini Komentar Sandiaga soal Rumah Menteri di IKN
- Kunker Jokowi Diduga karena Menghindari Demo Hari Buruh, Istana Bilang Begini
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
Advertisement
Advertisement