Advertisement
Kabut Otak, Efek Jangka Panjang Covid-19 dan Cara Mengatasinya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kabut otak atau brain fog belakangan menjadi gejala umum yang dialami sejumlah pasien Covid-19. Kondisi medis parah ini dapat mengganggu berfungsinya sistem saraf pusat.
Melansir Times of India, Jumat (19/2/2021), kabut otak dapat mengganggu atau menyebabkan gangguan pada kemampuan kognitif kita. Kondisi neurologis ini dapat mengakibatkan kelelahan mental dan kebingungan pada penderitanya.
Advertisement
Selain itu, kabut otak sering kali dapat menyebabkan kurangnya fokus dan konsentrasi, serta dapat memicu masalah memori dan pikiran yang tidak jelas. Mereka yang mengalami ini bahkan mungkin menghadapi kesulitan dalam mengambil keputusan dan memutuskan hal-hal yang paling sepele.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam bentuk pracetak di medRxiv baru-baru ini, sekitar 58 persen penyintas Covid-19 melaporkan tanda-tanda kabut otak atau kebingungan mental. Hal ini menjadikan kabut otak sebagai kondisi yang signifikan dalam daftar gejala panjang Covid-19.
Dalam studi itu, penyintas Covid-19 yang menderita kabut otak menjelaskan betapa sulitnya mengartikulasikan pikiran dan ekspresi seseorang. Mereka mengaku harus berpikir lebih keras tentang apa yang ingin mereka katakan atau sampaikan. Beberapa juga mengeluhkan kesulitan berbicara atau berbicara dengan lancar.
Meskipun demikian, kabut otak bukanlah kondisi medis tetapi ketidakmampuan untuk berpikir atau fokus pada hal tertentu.
Dalam sebuah artikel baru-baru ini, Gwyneth Paltrow, aktris Hollywood dan pendiri Goop, mengungkapkan bahwa dia menderita Covid-19 dan masih mengatasi efeknya yang tersisa.
Paltrow mengatakan pada Januari, dia melakukan beberapa tes yang menunjukkan tingkat peradangan yang sangat tinggi di tubuhnya. Dia pun berkonsultasi ke salah satu praktisi kedokteran fungsional Dr. Will Cole. "Setelah dia melihat semua lab saya, dia menjelaskan bahwa ini adalah kasus di mana jalan menuju penyembuhan akan lebih lama," sebutnya.
Aktris itu mengatakan bahwa saat menderita Covid-19, dia mengalami kabut otak dan kelelahan dalam jangka yang panjang.
Saat ini para ahli tentang mencari pengobatan untuk mengatasi kabut otak akibat Covid-19. Seiring dengan itu, mereka menyarankan agar pasien covid-19 yang mengalami gejala neurologis ini berusaha untuk menjaga ketenangan dan kedamaian mental. Meditasi, yoga, dan aktivitas kreatif menurut mereka dapat membantu menenangkan pemicu stres mental dan juga menjernihkan pikiran.
Selain itu, tidur yang cukup, aktivitas fisik yang teratur, dan manajemen stres yang tepat juga dapat membantu mengatasi brain fog dengan efisien.
Efek jangka panjang Covid-19 adalah keadaan mengalami komplikasi Covid-19 dalam jangka waktu yang lama. Selain kabut otak, efek jangka panjang yang dilaporkan yakni nyeri sendi, nyeri dada, hilangnya rasa atau bau, kelelahan, sesak napas, insomnia, hingga palpitasi jantung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Hari Ini, Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Dijadwalkan Penuhi Panggilan KPK
- Sekjen PBB Sebut Serangan Darat Israel ke Rafah Palestina Tak Dapat Diterima
- Pemkab Bantul Pakai Anggaran Tak Terduga untuk Perbaiki 41 Gedung Sekolah Rusak
- Sinopsis The Idea of You, Film Romantis Anne Hathaway yang Bikin Panas Dingin
Berita Pilihan
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
Advertisement
DKPP Bantul Siapkan Tim Awasi Hewan Kurban Jelang Iduladha 2024
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
- BPS Ungkap 7,2 Juta Warga Indonesia Tidak Punya Pekerjaan
- Sidang Eks Menteri Pertanian SYL, KPK Bawa 4 Saksi dari Kementan
- Prabowo Usul Pembentukan Presidential Club, PKS Mendukung Penuh
- Mantan Hakim Agung Didakwa Melakukan TPPU dan Gratifikasi Rp25,9 Miliar
- Sidak ke Bea Cukai Bandara Soetta, Mendag Zulkifli Hasan Temukan WNA Bawa Mesin untuk Dijual
Advertisement
Advertisement