Advertisement
WHO Segera Rilis Temuan soal Asal Usul Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bakal merilis hasil temuan tentang asal mula virus penyebab Covid-19 pada pertengahan Maret 2021.
"Menurut penghitungan saat ini adalah pekan 14-15 Maret," kata kepala misi, Peter Ben Embarek, saat konferensi pers di Jenewa, Jumat (5/3/2021).
Advertisement
Ben Embarek, pakar WHO tentang penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia, pada akhir misi Februari mengatakan bahwa virus kemungkinan berasal dari kelelawar, meski belum diketahui pasti bagaimana virus dapat menjangkau manusia. Dia juga mengesampingkan kemungkinan soal virus muncul dari kebocoran laboratorium.
Para pejabat WHO sebelumnya menyebutkan bahwa misi tersebut kemungkinan mengeluarkan laporan kesimpulan sebelum temuan menyeluruh tersedia. Namun, rencana tersebut tidak dilanjutkan.
"Apa yang dipuji dari tim adalah bahwa mereka benar-benar usaha keras untuk membuat laporan lengkap sehingga kami dapat memiliki pembahasan yang tepat seputar laporan menyeluruh," kata Mike Ryan, pakar kedaruratan WHO.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menuturkan, "Saya akan meyakinkan Anda bahwa semua yang telah terjadi selama kunjungan (ke China) akan disampaikan secara terbuka."
Misi WHO menimbulkan perdebatan politik. Washington menyatakan keinginannya untuk meninjau temuan mereka. Sejumlah kritikus juga beranggapan bahwa akses misi WHO di China sangat dibatasi.
Pada Kamis (4/3/2021) sebuah surat terbuka dari kelompok ilmuwan mengatakan misi WHO tidak memiliki mandat, kebebasan, atau akses yang diperlukan untuk melakukan penyelidikan penuh dan tanpa batas terhadap semua teori tentang asal mula virus.
Salah satu penulis surat, Nikolai Petrovsky, pakar di Flinders University di Adelaide, Austarlia, pada Jumat menuturkan bahwa meski tim pimpinan WHO telah melakukan kunjungan, dunia masih tidak punya pengetahuan soal sumber Covid-19.
Duta Besar China untuk PBB di Jenewa, Chen Xu, dalam konferensi pers terpisah Jumat mengatakan hal itu bukan penyelidikan, melainkan penelitian ilmiah gabungan.
"Para pakar yang dipilih oleh Organisasi Kesehatan Dunia, mereka melakukan tugasnya, kerja sama ilmiah dengan mitra-mitra mereka di China," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara/Reuters
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Calon PPK Kota Jogja untuk Pilkada 2024 Dijadwalkan Tes CAT Besok
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Pabrik yang Tutup Pada 2024
- Kemenag Minta Masyarakat Waspada Penipuan Modus Visa Non Haji
- Banyak Partai Ingin Gabung, Prabowo Diminta Hati-hati Bagikan Jatah Kursi Menteri
- Kapal Terbakar di Jakarta Utara, 12 Mobil Pemadam Kebakaran Dikerahkan
- Petani Diminta Segera Tebus Pupuk Bersubsidi Supaya Tidak Menumpuk
- Aniaya Sopir Taksi, WNA asal Australia Dideportasi
- Hari Kedua Perundingan Gencatan Senjata, Perang Israel-Hamas Masih Buntu
Advertisement
Advertisement