Advertisement
Kesenjangan Negara Kaya dan Miskin Kian Lebar Lantaran Vaksinasi Covid
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden memesan dosis vaksin yang hampir sepenuhnya cukup untuk menyuntik seluruh penduduk dewasa Amerika Serikat sebanyak dua kali. Dia menyerukan perluasan produksi di tengah ketikdapastian akan kebutuhan domestik dan perebutan pasokan vaksin oleh sekutu.
Biden mengumumkan dia akan menggandakan pesanan AS untuk vaksin dosis tunggal Johnson & Johnson menjadi 200 juta suntikan, setelah perusahaan mencapai kesepakatan minggu lalu dengan Merck & Co. untuk meningkatkan produksi.
Advertisement
"Banyak yang bisa terjadi, banyak yang bisa berubah, dan kami perlu bersiap,” kata Biden di Gedung Putih, dilansir Bloomberg, Kamis (11/3/2021).
Administrasi Biden mengatakan prioritasnya adalah memvaksinasi setiap orang AS yang bersedia sebelum mengirim pasokan vaksinnya ke luar negeri. Pengumuman tersebut menunjukkan bahwa presiden mengharapkan surplus vaksin sebelum AS mulai membantu mengirim pasokan pada dunia, selain juga menyumbang miliaran dolar untuk program vaksin bagi negara-negara berpenghasilan rendah.
Pejabat administrasi membela pendekatan AS, mengatakan bahwa vaksin belum disetujui untuk anak-anak dan tidak jelas mana yang paling cocok untuk mereka. Selain itu, suntikan penguat mungkin diperlukan jika kekebalan yang diberikan vaksin tidak tahan lama atau tidak melindungi terhadap varian baru.
Seorang pejabat Biden yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, menyebutkan, AS memiliki lebih banyak kematian akibat Covid daripada negara lain sehingga membutuhkan vaksin untuk melindungi dari kematian lebih lanjut.
Meskipun demikian, pesanan baru dosis J&J oleh Biden berisiko semakin memperburuk kesenjangan vaksin antara negara kaya dan miskin. Meksiko pekan lalu meminta AS untuk berbagi dosis dan ditolak. Uni Eropa juga telah mengajukan hal serupa.
Negara-negara yang berfokus pada imunisasi penduduknya sendiri menghadapi kenyataan pahit bahwa pandemi hanya akan berakhir ketika semua negara dapat mengatasinya. Varian virus baru menambah komplikasi kondisi pandemi saat ini.
Menurut data yang diungkap, sejauh ini UE telah mengekspor 34 juta dosis, termasuk hampir satu juta ke AS. Bahkan ketika Biden mengatakan dunia harus menunggu bantuan dari AS, dia mengakui kebutuhan itu.
"Pertama, kami akan mulai memastikan orang Amerika diurus, tetapi kami kemudian akan mencoba membantu seluruh dunia,” kata Biden.
Gedung Putih belum mengatakan apakah ada vaksin yang diproduksi AS yang telah diekspor. Sedangkan Moderna Inc. mengatakan produksi AS sepenuhnya untuk penggunaan domestik. Pfizer Inc. dan J&J telah menolak untuk mengatakan apakah mereka telah mengekspor dosis atau rencana produksi di AS.
Seorang pejabat administrasi, yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan tidak ada larangan langsung terhadap ekspor vaksin. Perusahaan-perusahaan tersebut bebas untuk mengirimkan vaksin mereka ke luar negeri, tetapi harus memenuhi persyaratan yang disebutkan dalam kontrak mereka dengan AS.
AstraZeneca Plc, yang suntikannya digunakan secara luas di Eropa tetapi belum diizinkan di AS, sudah memproduksi dosis di Negeri Paman Sam. Adapun Moderna dan Pfizer memproduksi vaksin mereka di luar negeri untuk penjualan internasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Top 7 News Harian Jogja Online, Jumat 4 Mei 2024, Update Tol Jogja YIA Hingga Daftar Bank Bangkrut
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
- Menko Airlangga Isi Kuliah Tamu di LSE: Indonesia On-Track Capai Visi Indonesia Emas 2045
- Orang Tua Diminta Awasi Aktivitas Anak di internet untuk Cegah Child Grooming
Advertisement
Advertisement