Advertisement
Kemenkes Beri Penjelasan Terkait Vaksin Sinovac Kedaluwarsa 25 Maret
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan memberikan penjelasan soal adanya kabar vaksin Sinovac yang memasuki masa kedaluwarsa pada 25 Maret mendatang.
Juru Bicara untuk Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan vaksin tersebut merupakan vaksin jadi atau fial Coronavac, yakni vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Sinovac, yang beredar pada tahap pertama.
Advertisement
“Mengenai vaksin Sinovac, vaksin yang akan kedaluwarsa ini adalah vaksin Coronavac (merek vaksin yang diproduksi Sinovac) yang berbentuk botol kecil atau fial yang berisi satu dosis,” ujar Nadia dalam rekaman video yang disampaikan kepada Tempo, Ahad, 14 Maret 2021.
BACA JUGA : Sinovac Dipakai untuk Orang dengan Komorbid, Ini Komentar
Menurut Nadia, vaksin ini berbeda dengan vaksin yang sedang beredar atau disuntikkan untuk pelayanan publik serta kelompok lanjut usia di atas 60 tahun. Vaksin yang saat ini diberikan merupakan vaksin fial dalam kemasan botol besar berisi sepuluh dosis.
“Vaksin yang berisi 10 dosis diberikan kepada sepuluh orang sasaran vaksinasi,” kata Nadia.
"Setiap hari perangnya melawan penyakit tiap hari ketemu virus dalam dosis tinggi. Ini kita lindungi pertama," tutur Budi.
Prioritas penerima vaksin berikutnya adalah penduduk lanjut usia alias lansia. Ia mengatakan lansia perlu menjadi prioritas lantaran dari tingginya angka kematian dari kelompok apabila terjangkit Covid-19. "Prioritas kedua itu lansia, karena dari 100 orang yang kena, hanya 10 persen lansia. Tapi lihat yang masuk rumah sakit dan yang wafat, dari 100 yang masuk rumah sakit 50 yang check out," ujar Budi Gunadi.
BACA JUGA : RS Siloam Yogyakarta Siap Melayani Vaksin Covid-19
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mengatakan vaksinasi yang tersedia di Tanah Air pada Semester I 2021 baru 24 persen dari total kebutuhan vaksin nasional. Karena itu, vaksin akan diberikan berdasarkan skala prioritas dengan mempertimbangkan risiko.
Masyarakat yang mendapat prioritas pertama mendapatkan vaksinasi adalah tenaga kesehatan lantaran setiap hari menghadapi risiko tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
Advertisement
Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Minggu 28 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- KPK Tetapkan 2 Tersangka baru Korupdi Proyek Fiktif PT Amarta Karya
- 1.119 WNI Berhasil Dipulangkan ke Tanah Air dari Zona Konflik hingga Bencana Alam
- Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen
- Pemerintah Terbitkan Aturan Turunan Terkait Tindak Pidana Kekerasan Seksual
- Pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan IKN Capai 80 Persen
- Predksi BMKG: Seluruh Wilayah Indonesia Hujan Lebat Hari Ini
- Polisi Meninggal Dunia dengan Luka Tembak, Jenazah Korban Ditemukan di Mobil
Advertisement
Advertisement