Advertisement
Wapres Ingatkan Peran Puskesmas sebagai Gatekeeper
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) atau puskesmas perlu perhatian khusus. Wakil Presiden (Wapres) KH Ma'ruf Amin mengingatkan pentingnya peran puskesmas sebagai ujung tombak layanan kesehatan.
Dalam Sambutan Webinar Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia, Wapres menjelaskan bahwa puskesmas tak hanya memiliki fungsi layanan kesehatan kuratif. Menurut dia, puskesmas juga harus memberikan layanan pemberdayaan kesehatan.
Advertisement
"Dalam suatu negara besar, yang memiliki sistem jaminan kesehatan nasional berbasis asuransi kesehatan, berfungsinya FKTP secara optimal merupakan keharusan," tutur dia, Kamis (25/3/2021). Kata dia, puskesmas merupakan titik pertama yang dikunjungi pasien sebelum ke rumah sakit.
Karena itu, ujar Wapres, menempatkan puskesmas sebagai penjaga gawang atau gatekeeper di tingkat akar rumput adalah kunci pengendalian kesehatan. Jika peran ini dijalankan dengan maksimal, dia yakin hal tersebut akan menurunkan biaya kesehatan secara nasional.
Baca juga: Megawati Sebut Risma Makin Kurus Setelah Jabat Mensos
Hanya, menurut Wapres, dibanding banyaknya pasien yang harus dilayani, jumlah puskesmas masih terbatas. "Akibatnya, puskesmas fokus pada pelayanan kuratif dan tidak fokus pada pelayanan promotif dan preventif," tutur dia.
Keberadaan klinik BUMN dan swasta, dinilainya bisa memperkuat peran FKTP sebagai gatekeeper dalam menjalankan peran kuratif. Dengan demikian, beban puskesmas bisa dialihkan untuk menjalankan fungsi promotif dan preventif.
Hadirnya pandemi, dinilai Wapres, memberi pelajaran soal pentingnya memperkuat sistem layanan kesehatan. Menurut dia, pandemi juga menyadarkan bahwa kemandirian kesehatan sangatlah penting. Kemandirian dalam bidang kesehatan itu meliputi ketersediaan SDM, obat-obatan, dan alat kesehatan, juga kemampuan riset termasuk surveilan genomik.
Untuk mendorong kemampuan riset termasuk kapasitas surveilan genomik, Wapres mendorong keterlibatan beberapa pihak. Lembaga seperti, Eijkman, Balitbangkes, LIPI, FKUI, dan beberapa kampus lain, tutur dia, telah melakukan surveilan genomik di berbagai provinsi di Indonesia.
Baca juga: 16 Juta Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia
Dalam kesempatan yang sama, Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro, menambahkan bahwa UI telah menghasilkan berbagai inovasi untuk mengatasi Pandemi Covid 19. Semua produk inovasi itu, kata dia, merupakan hasil kolaborasi lintasdisiplin antara rumpun ilmu kesehatan, sains teknologi dan sosio-humaniora.
Atas terselenggaranya webinar mengenai ketahanan kesehatan ini, Ketua Majelis Wali Amanat UI, Saleh Husin, berharap ada hasil yang bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hasil webinar ini, menurut dia, akan dirangkum sebagai sumbangan pemikiran dari UI untuk pemerintah.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring
- Pelatih Shin Tae-yong Diusulkan Dapat Gelar Kehormatan Warga Negara Indonesia
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
Advertisement
Mudahkan Pencatatan Kelahiran, Disdukcapil Kulonprogo Gandeng 14 Faskes
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dituding Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam, Ini Klarifikasi Kemenkop-UKM
- PKS Berharap Prabowo-Gibran Ajak Gabung Koalisi Pemerintah Seperti PKB dan NasDem
- Jumlah Warga Palestina yang Tewas di Jalur Gaza Bertambah Menjadi 34.356 Orang
- Lindungi Rumah Ibadah dari Mafia Tanah, AHY: Program Sertifikat Wakaf Penting
- Konferensi Pariwisata PBB Digelar di Bali, Sandiaga: Positif untuk Indonesia
- UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran
- Sandiaga Angkat Bicara Terkait Syuting Film Artis Korea di Bali yang Terkendala Imigrasi
Advertisement
Advertisement