Advertisement
Akui Vaksinasi Lansia Rendah, Kemenkes Beberkan Kendalanya
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengakui capaian vaksinasi Covid-19 kepada lansia masih sangat rendah karena dipicu sejumlah kendala.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 untuk Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan sampai saat ini penerima vaksin lansia dosis pertama baru sekitar 1,73 juta orang atau baru 8,2 persen dari target 21,5 juta lansia.
Advertisement
Nadia mengatakan beberapa kendalanya, antara lain masih banyak kabupaten/kota, tepatnya 36 kabupaten/kota yang belum memulai vaksinasi untuk lansia.
“Banyak kabupaten/kota dengan pasokan vaksin yang ada masih memprioritaskan pemberian vaksin ke pemberi pelayanan publik terlebih dulu,” terang Nadia pada Dialog KPCPEN, Selasa (6/4/2021).
Baca juga: AHY Mau Maafkan Kader Partai Demokrat yang Ikut KLB, tapi...
Kendala selanjutnya, beberapa provinsi besar yang harusnya menjadi pusat penyuntikan vaksin kepada lansia belum mencapai target yang diharapkan. Di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, angka vaksinasinya masih rendah, sehingga masih perlu dilakukan akselerasi.
Dari sisi lansia sendiri, kata Nadia, ada beberapa kendala yang dihadapi. Pertama, lansia masih merasa takut karena kurangnya sosialisasi atau informasi bahwa sekarang lansia dapat prioritas untuk dapat vaksin.
“Meskipun sudah diberitahukan kalau nanti di sentra vaksin akan tetap patuh protokol kesehatan, masih ada keraguan bagi orang di atas 60 tahun, karena kita tahu di awal risiko kerentanan lansia tinggi, sehingga mereka harus mengurangi aktivitas di luar rumah,” kata Nadia.
Kemudian, ada kemungkinan lansia mempunyai keterbatasan fisik untuk datang ke tempat vaksinasi, sehingga harus ditemani anak atau keluarga.
Baca juga: Mei 2021, Singapura Mulai Terima Wisatawan yang Punya Sertifikat Vaksin Covid-19
“Sementara, jadwal yang sudah tersedia tidak pas dengan yang menemani. Atau lansia ini hidupnya sudah terpisah dari keluarga, atau ada keterbatasan finansial sehingga mereka tidak bisa datang ke sentra vaksinasi, ini yang membuat makin sulit,” kata Nadia.
Kendala lainnya, untuk mendapat vaksin, lansia harus mendaftar. Karena pendaftaran dilakukan secara daring, ada kemungkinan para lansia tidak paham cara daftarnya sehingga harus dibantu.
“Hal-hal ini yang nanti akan kita coba buat upaya-upaya untuk membantu lansia dalam mengakses pusat vaksinasi yang ada,” imbuh Nadia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
DBD Menggila di Kulonprogo, Ini Kapanewon dengan Kasus Terbanyak
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Korban Tewas Akibat Baniir dan Longsor di Kabupaten Luwu Jadi 14 Orang
- Bareskrim Gerebek Pabrik Sabu di Vila Bali, 3 WNA Ditangkap
- Korlantas Uji Coba Kirim Surat Tilang via Whatsapp
- Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal
- Kapal KLM yang Mengangkut Sembako Tenggelam di Perairan Meranti, 9 Awak Selamat
- Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia
- BMKG: Hari Ini Sebagian Besar Wilayah Indonesia Cerah!
Advertisement
Advertisement