Advertisement
Ratusan Pembudidaya Ikan di DIY Gunakan Aplikasi Digital eFishery
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Perkembangan teknologi yang menghadirkan beragam aplikasi digital memudahkan masyarakat dalam bekerja di berbagai sektor. Pada sektor perikanan, hadirnya aplikasi digital eFishery memudahkan para pembudidaya ikan. Karena aplikasi ini bisa memberi makan ikan secara otomatis hingga memasarkannya.
Di wilayah DIY sedikitnya 300 pembudidaya ikan yang memanfaatkan aplikasi ini baik bersifat kelompok maupun perorangan. Co-founder dan Chief of Staff eFishery Chrisna Aditya menjelaskan aplikasi eFishery merupakan alat pemberi makan ikan otomatis. Alat ini memudahkan pembudidaya ikan karena ketika akan memberi makan ikan bisa dilakukan lewat aplikasi di ponsel. Hanya dengan gawai itu pula, bisa diatur waktu pemberian pakan.
Advertisement
BACA JUGA : Warga Dukuh Gedongkiwo Ubah Selokan Menjadi Kolam Ikan
“Secara umum, hingga kuartal pertama 2021, layanan eFishery sudah digunakan oleh ribuan pembudidaya ikan dan udang di seluruh Indonesia. Di DIY sendiri, eFishery telah menjangkau lebih dari 300 pembudidaya. Sangat memudahkan, misalnya sejam sekali atau berapa menit sekali bisa diatur, nanti akan memberikan makan ikan secara otomatis. Tanpa harus menunggu,” katanya, Rabu (21/4/2021).
Ia menambahkan pembudidaya seringkali menghadapi kesulitan dalam memperoleh akses pembiayaan. Melalui aplikasi tersebut, ia juga berupaya menghubungkan pembudidaya secara langsung dengan institusi keuangan agar mereka bisa berkembang melalui modalnya. Mereka dapat menikmati layanan Kabayan (Kasih, Bayar Nanti) yang merupakan fitur pembiayaan bertempo. Hingga Maret 2021 telah menyalurkan Rp68 miliar dalam bentuk pembiayaan kepada para pembudidaya, adapun total loan approved di DIY mencapai lebih dari Rp2 miliar.
“Peralatan berikut aplikasi ini kami sistem sewa, sekitar Rp300.000 per bulan, pembudidaya bisa menggunakannya untuk memberi pakan ikan secara otomatis,” ujarnya.
BACA JUGA : Petani Ikan di Berbah Difasilitasi Teknologi Pakan Otomatis
Inovasi terbaru aplikasi ini yaitu layanan Disease Prevention System (DPS), solusi yang menawarkan protokol pencegahan wabah penyakit pada tambak udang. Selain itu ada pengaturan kualitas air yang efektif dan ramah lingkungan dengan berbasis teknologi. Sehingga petambak udang bisa mendapatkan berbagai keuntungan, di antaranya pengecekan kualitas air tambak secara rutin, rekomendasi penanganan air, serta protokol outbreak dan konsultasi apabila tambak terserang wabah secara gratis.
Salah satu pengguna aplikasi eFishery asal Turi, Sleman Joko mengaku merasa terbantu dengan adanya aplikasi digital pemberi makan ikan otomatis. Cukup lewat ponsel, ia bisa mengatur waktu untuk memberi makan ikan tanpa harus selalu datang ke kolam.
“Mudahnya, saya bisa mengatur jam sekian ikan harus diberi makan, bisa cukup mengatur aplikasi yang ada di ponsel. Jadi pekerjaan lebih efisien. Lewat aplikasi eFishery juga bisa memasarkan ikan lebih mudah,” katanya.
Selain itu pembudidaya ikan yang bisa mengatur seberapa berat makanan ikan yang diberikan agar sesuai. “Bisa diatur juga berapa volumenya, sehingga tidak kelebihan atau kekurangan, karena kadang kalau manual kelebihan kemudian mengotori kolam,” ujar Suryo Supomo, pembudidaya Nila asal Minggir, Sleman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Ratusan Juta Rupiah Dicairkan BPJS Ketenagakerjaan buat Pekerja di Kulonprogo
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- 7 Bandara di Sulawesi Ditutup Usai Gunung Ruang Kembali Erupsi, Berikut Daftarnya
- Komisaris HAM PBB Prihatin dengan Sikap Polisi AS yang Membubarkan Aksi Mahasiswa Pro Palestina
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Aksi Buruh 1 Mei: Masyarakat Diminat Hindari Kawasan Monas Jakarta
- Prihatin Atas Temuan Kuburan Maasa di Gaza, Sekjen PBB Minta Operasi militer di Rafah Dihentikan
- Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie Terlibat Korupsi Timah Rp217 Triliun, Begini Respons Manajemen
- Di Jakarta Ada Aksi Buruh 1 Mei, Jokowi Pilih ke NTB
Advertisement
Advertisement