Advertisement
Putri Presiden Soeharto, Titiek Soeharto Jadi Relawan Vaksin Nusantara
Advertisement
Harianjogja.com, JAkARTA - Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto yang merupakan putri Presiden RI Kedua Soeharto, menjadi relawan untuk penelitian Vaksin Nusantara di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Titiek melaporkan bahwa darahnya sudah diambil langsung oleh penggagas Vaksin Nusantara, Terawan Agus Putranto pada Kamis (22/4/2021), dan selanjutnya akan diolah selama 7 hari di RSPAD menjadi Vaksin dengan metode Sel Dendritik.
Advertisement
"Bismillaahir Rahmaanir Rahim. Tadi pagi di RSPAD saya diambil darah. Ikut sebagai relawan Vaksin Nusantara. Darah akan diproses dalam seminggu dan Insya Allah minggu depan disuntikkan kembali ke dalam tubuh," kata Titiek melalui akun instagramnya @titieksoeharto.
Dia berharap penelitian Vaksin Nusantara bisa menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan pandemi dan keterbatasan vaksin.
"Insya Allah. Program Vaksin Nusantara hasil penelitian putra-putri terbaik bangsa bisa membantu mengatasi masalah pandemi. Ikut bangga pada tim dr. Terawan cs," sambungnya.
Baca juga: Vaksinasi Two in One di Jogja Batal Terlaksana
Kabar ini dikonfirmasi oleh Tim Peneliti Utama Vaksin Nusantara Kolonel Corps Kesehatan Militer (CPM) Jonny yang menyebut Titiek Soeharto baru menjalani pengambilan darah untuk penelitian.
"Benar [Titiek Soeharto], tadi pengambilan sampel darah oleh tim. Penyuntikannya di hari ke-8," kata Jonny saat dihubungi.
Untuk diketahui, polemik vaksin Nusantara sudah menemui titik terang karena RSPAD, Kementerian Kesehatan, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan, telah bersepakat.
Kesepakatan itu adalah mengenai penelitian ini bukan kelanjutan uji klinis adaptif fase 1 vaksin yang berasal dari sel dendritik autolog.
Sebelum dipakai, sel dendritik itu diinkubasi dengan spike protein severe acute respiratory syndrome coronaVirus-2 pada subjek yang tidak terinfeksi covid-19, dan tidak terdapat antibodi anti-SARS-CoV-2.
"Karena uji klinis fase 1 yang sering disebut berbagai kalangan sebagai program Vaksin Nusantara ini masih harus merespon beberapa temuan BPOM yang bersifat critical and major," tulis Dinas Penerangan TNI AD.
Tim Peneliti Utama vaksin Nusantara Kolonel Corps Kesehatan Militer (CPM) Jonny menyebut ada 180 orang relawan yang terlibat dalam penelitian ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Taruna STIP Jakarta Meninggal karena Dianiaya, Kemenhub Ikut Investigasi
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
Advertisement
Advertisement