Advertisement

Ini Sejumlah Alasan Awak Kapal Tak Keluar dari Kapal Selam yang Tenggelam

Newswire
Minggu, 25 April 2021 - 20:57 WIB
Bhekti Suryani
Ini Sejumlah Alasan Awak Kapal Tak Keluar dari Kapal Selam yang Tenggelam Kapal Selam KRI Nanggala-402 saat tengah bersandar di pelabuhan Indah Kiat di Merak, Banten. - Antara/Asep Fathulrahman

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Banyak pertanyaan yang muncul terkait tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 yang membawa 53 prajurit TNI AL.

Kabar menyedihkan datang dari lautan Indonesia pada hari Rabu, 21 April 2021 lalu. Saat itu diberitakan bahwa kapal selam KRI Nanggala-402 mengalami hilang kontak saat sedang menjalani latihan di perairan Bali.

Advertisement

Kapal yang membawa 53 personil TNI AL itu diduga oleh Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto kehilangan kontak tidak lama setelah diberi izin menyelam dan diperkirakan sedang berada di kedalaman 700 meter di bawah permukaan air.

Kapal selam berusia 44 tahun itu dilengkapi dengan cadangan oksigen yang hanya dapat bertahan selama 72 tahun. Meski begitu sampai saat ini pencarian masih terus dilakukan untuk mengevakuasi 53 awal kapal beserta kapal itu sendiri.

BACA JUGA: Dampingi Komandan Berlayar, Korban Kapal Selam Asal Bantul Baru 2 Kali Berlayar dengan KRI Nanggala-402

Salah satu hal yang kemudian banyak dipertanyakan di media sosial adalah mengapa para awak kapal selam tidak keluar dari pintu emergency dan keluar untuk menyelamatkan dirinya sendiri? Berikut penjelasannya.

Pertama, perlu diketahui bahwa pintu darurat yang ada di kapal selam tidak bisa dibuka dengan leluasa karena telah dirancang jauh lebih rumit supaya tidak bisa dimasuki air laut. Sebagai pengganti, telah tersedia compartment penyelamat di mana bagian tersebut tidak bisa dimasuki air karena memiliki sistem isolasi walau bagian kapal lain telah bocor.

Tekanan Hidrostatis Air Laut

Jika awal kapal memutuskan keluar di kedalaman 700 meter, maka air akan memenuhi ruang kosong kapal hanya dalam hitungan detik. Jika dalam kedalaman rendah, awak kapal masih mungkin menahan tekanan air yang masuk dan berenang ke luar.

Namun perlu diketahui bahwa tekanan air akan meningkat sebanyak 1 atm setiap kedalaman 10 meter. Maka, jika tekanan di udara adalah 1 atm, tekanan di kedalaman 700 meter akan berada di angka 70 atm. Sementara manusia hanya bisa bertahan pada sekitar 3 sampai 4 atm.

Sehingga berenang dalam kedalaman 700 meter dinilai mustahil bagi manusia karena tekanannya akan sama seperti diinjak 100 ekor gajah di kepala.

Selain itu, dalam hitungan detik gendang telinga juga akan pecah. Begitu juga dengan paru-paru yang termampatkan dan menyebabkan sakit yang luar biasa sebelum akhirnya pecah. Hal itu akan terus berlanjut hingga pembuluh darah dan organ di seluruh tubuh yang hancur.

Sehingga membuka pintu kapal selam dan berenang ke luar di kedalaman 700 meter merupakan hal mustahil untuk dilakukan.

Penyelamatan Eksternal

Sampai saat ini, penyelamatan eksternal (bantuan tim penyelamat) masih menjadi jalan keluar yang dinilai paling baik untuk menyelamatkan kapal selam KRI Nanggala-402.

Meski pada pemberitaan terakhir, KRI Nanggala-402 sudah dinyatakan tenggelam di kedalaman 850 meter, sampai saat ini pemerintah beserta pihak-pihak yang membantu masih terus berupaya menyelamatkan KRI Nanggala-402 beserta 53 personil di dalamnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Advertisement

alt

Ratusan Pelajar SMP Jalani Tes Identifikasi Bakat Cabor Atletik di Stadion Tridadi

Jogja
| Selasa, 30 April 2024, 21:07 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement