Advertisement

Ganjar Sebut Pemudik Lebih Banyak Warga Keluar Jateng

Newswire
Jum'at, 30 April 2021 - 21:57 WIB
Nina Atmasari
Ganjar Sebut Pemudik Lebih Banyak Warga Keluar Jateng Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo. - Ist/Dok Pemprov Jateng

Advertisement

Harianjogja.com, SEMARANG - Pemerintah resmi melarang mudik Lebaran 2021. Larangan ini diterapkan guna mencegah terjadinya gelombang Tsunami Covid-19 seperti di India.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan pantauan mudik saat ini justru lebih banyak warga yang keluar Jateng daripada datang. Menurutnya, banyak warganya yang sudah menyempatkan pulang sebelum ada pelarangan.

Advertisement

“Mungkin karena sudah nggak ada kerjaan di sana dan memang ada situasi yang harus pulang dia pulang, dan ketika itu waktunya di luar ketentuan yang dilarang ya memang tidakpapa,” kata Ganjar, Jumat (30/4/2021).

Baca juga: Lebaran Sudah Dekat, tapi Pasar Beringharjo Masih Sepi

Ganjar menilai, jika masyarakat bisa mengikuti aturan sebenarnya tidak perlu ada kebijakan ketat soal mudik. Regulasi yang muncul, kata Ganjar, dibuat lantaran masih ada yang tidak taat.

“Kalau tidak taat kan bahaya, udah bahaya nular, kayak kejadian Pati yang jadi perhatian saya, karena ini dari mudik. Sudah dari mudik, ngundang wong, terus kemudian semua berkumpul, ya sudah,” ujarnya.

Jika persoalan aturan mudik sudah disepelekan, Ganjar menilai dampaknya akan mengkhawatirkan. Sebab pasti jadi potensi penularan yang tinggi.

Baca juga: GeNose Akan Distandarisasi

“Maka saya memohon kepada masyarakat untuk ayo bareng-bareng kita jaga agar semuanya sehat, semuanya selamat,” tegasnya.

Regulasi yang ada, lanjut Ganjar, tak melulu persoalan pembatasan. Menurutnya, sebenarnya aturan itu hanya sebagai instrumen pengingat. Ganjar mengatakan, yang dibutuhkan adalah kesadaran.

“Tapi klau orang sudah sadar, ya saya sadar maka jalan. Seperti Taiwan, Taiwan itu satu negara kecil yang kenapa itu dilakukan karena masyarakat sadar. Yang meninggal sedikit banget, yang kena sedikit, yang meninggal kalau ga salah ga sampai 10 ya di taiwan. Itu semua mengatakan, ‘karena kami sadar untuk menjaga bersama-sama’, yang kita butuhkan narasi begini,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Suara.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

BKKBN DIY Lantik P3K, Gunungkidul Dan Kulon Progo Tambah Penyuluh KB

Jogja
| Selasa, 30 April 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement