Advertisement
Di Tengah Pandemi, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo Gagas Posyandu dan Puskesmas Virtual
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Kunjungan ke pos pelayanan terpadu (posyandu) menurun selama Pademi Covid-19. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggagas pelayanan posyandu dan puskesmas virtual dalam rangka meningkatkan kepesertaan masyarakat dalam memantau tumbuh kembang anak di tengah pandemi COVID-19.
"Selama pandemi, kunjungan posyandu menurun selama 2020. Bahkan sebelum pandemi pun orang-orang yang menengah ke atas dan sibuk bekerja ini tidak begitu aktif datang ke posyandu atau puskesmas," kata Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, saat penandatanganan naskah kesepahaman BKKBN dan Tanoto Foundation yang ditayangkan secara virtual, Kamis (20/5/2021).
Hasto mengatakan situasi itu menghambat kegiatan pemerintah dalam memantau rekam medis tumbuh kembang anak. Namun seiring tingkat pendidikan orang tua yang semakin tinggi, pilihan untuk memeriksa tumbuh kembang anak mereka adalah rumah sakit swasta.
Berangkat dari permasalahan tersebut, BKKBN bersama Tanoto Foundation menggagas pelayanan kesehatan masyarakat berbasis modul yang dapat diaplikasikan secara daring.
"Konsep ini bisa diaplikasikan pada berbagai bentuk layanan, salah satunya yang sedang kita gagas adalah posyandu dan puskesmas virtual," katanya.
Gagasan itu diimplementasikan dalam bentuk pemberian berikan modul kepada orang tua sebagai edukasi dalam memantau tumbuh kembang anak. "Bagaimana materi mendidik anak-anak mereka dan kami juga memberikan rahan seperti konsultasi secara digital," katanya.
Konsultasi kepada orang tua bisa diwujudkan melalui berbagai aplikasi BKKBN, di antaranya Klik Dokter. "Kita bisa memberikan konsultasi secara gratis dan online dengan perangkat informasi geospasial yang sudah berjalan baik," ujarnya.
"Hari gini tidak sulit mewujudkan posyandu atau puskesmas virtual, ojek saja bisa sukses layani konsumen secara online. Jika ini berhasil, maka bisa jadi yang perdana di Indonesia," katanya.
BKKBN bersama Tanoto Foundation tengah menggarap kerja sama pembuatan modul yang memungkinkan layanan terhadap program BKKBN dilakukan berbasis digital yang dapat diakses masyarakat secara virtual.
"Kami bisa hitung massa tubuh. Misalnya kalau mau menikah, cukup masukan berat badan, tinggi, lingkar lengan, lingkar pinggang, dan lainnya. Nanti kita beri dia modul dan kasih arahan. Bahkan kita libatkan juga dokter secara virtual," katanya.
Advertisement
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
- Direktur Program Trans 7 Ramaikan Bursa Pilkada Gunungkidul 2024
- Termasuk Claudia Scheunemann, Ini 23 Pemain Garuda Pertiwi di AFC Women's Cup
- Diantar Puluhan Pendukung, Roy Saputra Ambil Formulir Pendaftaran Cawawali Solo
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Minggu 5 Mei 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Semangat Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia, Ini yang Dilakukan Astra
- LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya
- Seleksi ASN 2024 Segera Dibuka Bulan Depan, Ada 1,2 Juta Lowongan
- Respon Ajakan Prabowo, Presiden Ingin Pertemuan Presidential Club Digelar Dua Hari Sekali
- Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia
- Aturan Barang dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Zulhas Minta Jastiper Taati Hukum
- Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar
Advertisement
Advertisement