Advertisement
BPJS Ketenagakerjaan Pastikan Data Peserta Aman & Tidak Ada Indikasi Kebocoran
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — BPJS Ketenagakerjaan memastikan tidak ada indikasi kebocoran data peserta jaminan sosial ketenagakerjaan. Peserta pun diimbau untuk selalu berhati-hati dan menjaga kerahasiaan datanya.
Direktur Perencanaan Strategis dan Teknologi Informasi BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro menjelaskan bahwa keamanan data peserta menjadi salah satu perhatian utama pihaknya. Hal tersebut mendapatkan sorotan lebih besar setelah beberapa waktu lalu terjadi dugaan kebocoran data penduduk.
Advertisement
Ketika memperoleh informasi adanya kebocoran data, Pramudya menjelaskan bahwa pihaknya langsung membentuk tim untuk melakukan penelusuran dan pengecekan. Tim itu bertugas untuk memastikan apakah sumber kebocoran data berasal dari BPJS Ketenagakerjaan.
"Sampai hari ini, tim tidak menemukan adanya indikasi kebocoran data itu bersumber dari BPJS Ketenagakerjaan," ujar Pramudya dalam konferensi pers Laporan Keuangan dan Laporan Pengelolaan Program Auditan 2020, Senin (31/5/2021).
Menurutnya, hasil penelusuran tim itu diharapkan dapat menenangkan peserta BPJS Ketenagakerjaan bahwa data jaminan sosial ketenagakerjaan tidak terkait dengan isu kebocoran data yang ada. Peserta pun diharapkan percaya terhadap sistem keamanan data badan tersebut.
Selain itu, Pramudya menjelaskan bahwa keamanan data harus menjadi perhatian bersama, bukan hanya BPJS Ketenagakerjaan selaku pengelola jaminan sosial, tetapi juga peserta. Data tersebut harus dilihat sebagai aset yang wajib djiaga bersama.
"Di lapangan kami melihat indikasi peserta menggunakan jasa-jasa, misalnya mengajukan klaim melalui calo. Ketika itu terjadi, data bisa berpindah kepada calo tersebut," ujar Pramudya.
Informasi kebocoran data 279 juta warga Indonesia pertama kali mencuat di media sosial pada Kamis (20/5/2021). Data itu dipublikasikan dan dijual di salah satu forum online.
Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Dedy Permadi pun menyatakan bahwa sampel data yang beredar merupakan data dari BPJS Kesehatan. Hingga saat ini, pihak BPJS Kesehatan menyatakan masih melakukan penelusuran terkait dugaan kebocoran data tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
Advertisement
Jadwal Kereta Api Prameks Jogja-Kutoarjo Minggu 28 April 2024
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Pembangunan Rusun ASN di IKN Capai 40 Persen
- Pemerintah Terbitkan Aturan Turunan Terkait Tindak Pidana Kekerasan Seksual
- Pembangunan Jalan Sumbu Kebangsaan IKN Capai 80 Persen
- Predksi BMKG: Seluruh Wilayah Indonesia Hujan Lebat Hari Ini
- Polisi Meninggal Dunia dengan Luka Tembak, Jenazah Korban Ditemukan di Mobil
- Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Kasus Korupsi Timah, Bos Maskapai Penerbangan Terlibat
- Raja Charles III Kembali Jalani Tugas Setelah Pengobatan Kanker
Advertisement
Advertisement