Advertisement
Banyak Penumpang Transjakarta Langgar Protokol Kesehatan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memperketat protokol kesehatan (prokes) di seluruh area Transjakarta baik di halte maupun di dalam bus. Hal ini dilakukan sebagai evaluasi banyaknya masyarakat yang melanggar prokes ketika menggunakan layanan transportasi publik, khususnya Transjakarta.
Direktur Pelayanan dan Pengembangan PT Transjakarta Achmad Izzul Waro menyampaikan sebagai upaya memperketat prokes, Transjakarta telah melakukan kegiatan training kepada 72 orang satuan petugas (satgas) Covid-19 Transjakarta.
Advertisement
BACA JUGA : Kendalikan Penyebaran Corona, Layanan Transjakarta
Satgas Covid-19 tersebut nantinya akan membantu mensosialisasikan dan mengingatkan pelanggan yang melanggar prokes.
"Satgas-satgas ini akan kami terapkan selama satu bulan mulai 7 Juni sampai 6 Juli 2021," ujar Izzul dalam keterangannya, Sabtu (5/6/2021).
Izzul menambahkan hingga saat ini Transjakarta selalu berupaya menerapkan standar prokes yang ketat dalam semua layanan Transjakarta.
Namun, tidak bisa dipungkiri masih ada masyarakat yang belum melaksanakan protokol kesehatan sesuai aturan yang berlaku.
"Transjakarta jelas ketat prokes. Namun, di lapangan masih beberapa pelanggan yang tidak menerapkan prokes tersebut sesuai aturan yang berlaku, terutama pada saat-aaat jam sibuk," ujarnya.
Menurut Izzul, pelanggaran prokes terjadi bukan karena kurangnya pengawasan oleh petugas di lapangan, karena semua petugas akan selalu mengingatkan. Voice announcer pun dipersiapkan di dalam bus untuk mengingatkan aturan prokes yang berlaku.
BACA JUGA : Trans Jogja Diminta Ada Jalur Khusus seperti Trans Jakarta
"Petugas kami juga tetap menegur, tetapi mohon maaf, terkadang yang ditegur acuh tak acuh. Kurangnya kesadaran masyarakat akan prokes menjadi salah satu kendala kami saat ini," ungkapnya.
Oleh sebab itu, Transjakarta akan terus melakukan evaluasi tekait peneraoan prokes pada semua area Transjakarta. Salah satunya dengan menyesuaikan jumlah handgrip dengan kursi sesuai Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta tentang Pembatasan Pelanggan di Dalam Armada Transjakarta.
Selain itu, Transjakarta juga menambah Petugas Layanan Bus (PLB), serta akan berkolaborasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satpol PP DKI Jakarta.
“Kami berharap pelanggan bisa bekerjasama dan memenuhi semua aturan yang berlaku. Dengan ini, pelanggan bisa merasa aman dan nyaman ketika menggunakan layanan Transjakarta," ujarnya.
Adapun, Transjakarta tetap mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah apabila tidak memiliki keperluan mendesak, dan memastikan memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak apabila keluar rumah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Banyak Cerah Berawan dan Lebih Sejuk, Cek Prakiraan Cuaca Boyolali Selasa 7 Mei
- Mantap! Klaten Banyak Cerah Berawan menurut Prakiraan Cuaca BMKG Selasa 7 Mei
- Dominan Cerah Berawan, Ini Prakiraan Cuaca Karanganyar Hari Ini Selasa 7 Mei
- Prakiraan BMKG, Cuaca Wonogiri bakal Dominan Cerah Berawan Selasa 7 Mei
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
Advertisement
Advertisement