Advertisement
Benarkah Klaster Varian Covid-19 India dari Kudus Menyebar ke Wonogiri?
Advertisement
Harianjogja.com, WONOGIRI - Hingga kini belum ada laporan adanya varian Covid-19 baru di Wonogiri, meski di kabupaten itu telah ada klaster hajatan dari Kudus.
Berdasarkan hasil penelitian, sejumlah sampel Covid-19 di Kudus menunjukkan adanya varian mutasi Virus Corona dari India.
Advertisement
Diketahui, ditemukan kasus Covid-19 di Kecamatan Baturetno dan Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri yang bermula dari Kudus.
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan yang diketahui saat ini atas temuan kasus klaster perjalanan dari Kudus di Baturetno dan Paranggupito baru sebatas terkonfirmasi positif Covid-19. Belum diketahui varian virus apa yang menginfeksi warga terpapar Covid-19.
Pria yang akrab disapa Jekek itu mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi khusus terkait virus yang mutasi dari India. Namun, yang diketahui saat ini proses persebaran virus terjadi sangat cepat.
"Belum ada pengambilan sampel untuk pengurutan genom. Sampai saat ini kami belum mendapatkan panduan teknisnya. Pengumuman dari laboratorium juga masih sebatas positif atau negatif. Genomnya tidak ditampilkan," kata dia di Gedung DPRD Wonogiri, Senin (14/6/2021).
Jekek tidak ingin berspekulasi apakah kasus Covid-19 di Baturetno dan Paranggupito merupakan mutasi virus dari India.
Menurut dia, yang lebih penting pihaknya sudah melakukan langkah-langkah sesuai prosedur di wilayah itu.
"Deteksi di sini masih seeperti biasa, tes PCR dan antigen. Kalau tidak ada penyakit bawaan isolasi mandiri. Jika ada komorbit rekomendasinya dirawat di fasilitas kesehatan yang sudah disediakan," ungkap dia.
Jekek mengatakan, hingga saat ini belum ada laporan klaster dari Kudus di Baturetno dan Paranggupito meluas. Sebab, langkah-langkah sesuai prosedur penangan sudah dilakukan secara cepat.
Selain itu, di Dusun Gedawung, Desa Saradan, Kecamatan Baturetno menerapkan lockdown lokal demi meminimalkan mobilitas dan potensi penularan di wilayah itu.
Para kepala desa di kecamatan itu juga sepakat untuk menunda hajatan sementara waktu.
Jekek mengajak masyarakat untuk bersikap dan berperilaku cerdas. Saat menangkap informasi dari berbagai media massa terkait Covid-19 untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap pandemi yang belum selesai dan masih berlangsung.
"Klaster dari Kudus di Wonogiri trennya sudah menurun. Namun, semua pihak harus bisa memunculkan kewaspadaan ekstra bagi dan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Jekek.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring
- Pelatih Shin Tae-yong Diusulkan Dapat Gelar Kehormatan Warga Negara Indonesia
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
Advertisement
Percepatan Proses Tanah Wakaf, Kemenag Kulonprogo Rancang Pembantukan Satgas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hati-Hati! Penawaran Visa Haji Palsu Beredar di Media Sosial
- Pengedar Simpan Sabu di Dalam Helm dan Sasar Sasar Nelayan di Kubu Raya
- Dituding Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam, Ini Klarifikasi Kemenkop-UKM
- PKS Berharap Prabowo-Gibran Ajak Gabung Koalisi Pemerintah Seperti PKB dan NasDem
- Jumlah Warga Palestina yang Tewas di Jalur Gaza Bertambah Menjadi 34.356 Orang
- Lindungi Rumah Ibadah dari Mafia Tanah, AHY: Program Sertifikat Wakaf Penting
- Konferensi Pariwisata PBB Digelar di Bali, Sandiaga: Positif untuk Indonesia
Advertisement
Advertisement