Advertisement
WHO: Varian Delta Covid Telah Menyebar ke 80 Negara dan Bermutasi
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa varian Delta Covid, yang pertama kali terdeteksi di India, sekarang telah menyebar ke lebih dari 80 negara dan terus bermutasi dan menyebar ke seluruh dunia.
Sekarang varian ini membentuk 10 persen dari semua kasus baru di Amerika Serikat, naik dari 6 persen dibandingkan minggu lalu. Penelitian telah menunjukkan varian ini bahkan lebih dapat ditransmisikan daripada varian lain. Pejabat WHO mengatakan beberapa laporan telah menemukan bahwa itu juga menyebabkan gejala yang lebih parah, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi kesimpulan tersebut.
WHO juga melacak laporan terbaru tentang varian “delta plus”.
“Saya pikir ini berarti ada mutasi tambahan yang telah diidentifikasi,” kata Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 WHO seperti dilansir dari CNBC, dan NHK JP Kamis (17/6/2021).
“Dalam beberapa varian delta kami telah melihat satu mutasi kurang atau satu penghapusan alih-alih tambahan, jadi kami melihat semua itu.”
Inggris baru-baru ini melihat varian delta menjadi strain dominan di sana, melampaui varian alfa aslinya, yang pertama kali terdeteksi di negara itu musim gugur lalu. Varian delta sekarang membentuk lebih dari 60 persen kasus baru di Inggris.
Advertisement
Baca juga: Covid-19 di Jogja Meledak Lagi, Pemda DIY Siapkan Pasokan Oksigen
Kepala penasihat medis presiden, Dr. Anthony Fauci mengatakan pekan lalu bahwa "kita tidak bisa membiarkan itu terjadi di Amerika Serikat," ketika dia mendorong untuk mendapatkan lebih banyak orang yang divaksinasi, terutama orang dewasa muda.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit menetapkan varian delta sebagai varian kekhawatiran di AS pada hari Selasa (15/6/2021). WHO menetapkan varian delta sebagai varian yang menjadi perhatian pada awal Mei.
WHO pada Selasa (15/6/2021) juga menambahkan mutasi Covid lainnya, varian lambda, ke dalam daftar varian yang diminati. WHO memantau lebih dari 50 varian Covid yang berbeda, tetapi tidak semuanya menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang cukup untuk membuat daftar pantauan resmi WHO. Varian lambda memiliki beberapa mutasi dalam protein lonjakan yang dapat berdampak pada transmissibilitasnya, tetapi lebih banyak penelitian diperlukan untuk sepenuhnya memahami mutasi, kata Van Kerkhove.
Varian lambda telah terdeteksi oleh para ilmuwan di Amerika Selatan, termasuk di Chili, Peru, Ekuador dan Argentina, berkat peningkatan pengawasan genomik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
- Mancini Sebut 4 Pemain Timnas U-23 Layak ke Liga Italia, Termasuk Marselino
- Guinea Panggil 4 Pemain Level Senior Vs Indonesia, Salah Satunya Eks Barcelona
- Meski Kalah dari China, Tim Uber Indonesia Telah Lewati Target PBSI
- Pembalap Lando Norris Pecundangi Verstappen, Menangi F1 Kali Pertama di Miami
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
Advertisement
Advertisement