Advertisement
Hasil Studi: Vaksin Ini Dinilai Kurang Efektif Lawan Varian Delta
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan Israel merilis data pada Senin (5/7/2021) yang menunjukkan bahwa vaksin Pfizer-BioNTech kurang efektif dalam mencegah penyebaran varian Delta.
Menurut kementerian, efektivitas vaksin Pfizer dalam mencegah gejala Covid-19 telah turun sekitar 30 persen menjadi 64 persen, mengingat adanya penyebaran varian Delta. Sebelumnya pada Mei, vaksin tersebut efektif 94,3 persen.
Advertisement
Melansir dari Times of India, Rabu (7/7/2021), varian Delta yang diyakini dua kali lebih menular daripada jenis asli Covid-19 dianggap bertanggung jawab atas 90 persen kasus baru di Israel selama dua minggu terakhir.
BACA JUGA : Ini 5 Hal yang Harus Diketahui tentang Varian Delta
Meski demikian, data juga menunjukkan vaksin Pfizer masih sangat efektif untuk mencegah gejala serius dan rawat inap. Selama Mei, angka itu mencapai 98,2 persen, dan selama Juni mencapai 93 persen.
Pada Senin malam, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa 369 orang telah didiagnosis dengan virus Corona sejak tengah malam, sehingga jumlah kasus aktif di Israel menjadi 2.766 orang.
Mengutip Medical Xpress, Rabu (7/7/2021), Ketua Panel Ahli Nasional Covid-19 Israel Ran Balicer menekankan bahwa terlalu dini untuk menilai secara tepat efektivitas vaksin terhadap varian yang pertama kali diidentifikasi di India pada April yang melonjak di seluruh dunia.
Balicer mengatakan bahwa kemunculan varian Delta sebagai “strain dominan” telah menyebabkan “perubahan besar dalam dinamika transmisi”.
BACA JUGA : Varian Delta Menggila, Kasus Covid-19 di Afrika Melonjak
Peluncuran vaksin Israel yang dimulai pada bulan Desember adalah salah satu yang tercepat di dunia dan menjadi studi kasus yang diawasi ketat tentang inokulasi (penyuntikan vaksin) massal.
Vaksinasi Covid-19 telah menurunkan penularan menjadi sekitar lima kasus baru lokal per hari, tetapi angka itu telah meningkat menjadi sekitar 300 dalam beberapa hari terakhir, dengan varian Delta.
Balicer menambahkan para ahli tetap berharap bahwa efektivitas vaksin terhadap penyakit serius akan tetap setinggi untuk strain alfa yang diidentifikasi untuk pertama kalinya di Inggris pada bulan Desember.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
- Pelatih Masih Yakin Garuda Pertiwi Berprestasi di Piala Asia Putri U-17
- Piala Asia Putri U-17: Jepang Tekuk Thailand 4-0, China Kandaskan Australia 3-0
- Persija Tolak Berlaga di Turnamen ACC, Pilih Fokus Siapkan Tim untuk Liga 1
- Kena Pasal Berlapis, Pembunuh Pengusaha Tembaga Boyolali Terancam Hukuman Mati
Berita Pilihan
- Israel Serang Rafah, Sekjen PBB: Mohon Wujudkan Kesepakatan
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
Advertisement
Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Rabu 8 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KPK Sebut Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Penuhi Panggilan Penyidik Harri Ini
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Ganjar dan Mahfud Pilih Jadi Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Hamas Terima Gencatan Senjata di Gaza, Begini Respon Kemenlu RI
- PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah Tak Dapat Ditoleransi
- KPK Buka Peluang Hadirkan Bendahara Umum Partai Nasdem di Sidang SYL
- Progres Pembangunan Kantor Presiden di IKN Capai 80 Persen, Istana Negara 67 Persen
Advertisement
Advertisement