Advertisement
Vaksinasi Ketiga Nakes Pakai Moderna, Bolehkah Vaksin Covid-19 Dicampur?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan berencana melakukan vaksinasi Covid-19 ketiga untuk tenaga kesehatan. Adapun, vaksin yang digunakan adalah Moderna, dan berbeda dengan vaksin yang diterima tenaga kesehatan sebelumnya, Sinovac.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmidzi menegaskan saat ini vaksin campuran diperbolehkan. “Untuk prosedurnya sama dan skriningnyaa sama. Vaksin boleh dicampur karena ini sudah dikaji keamanannya oleh ITAGI dan organisai profesi,” jelasnya kepada Bisnis-jaringan Harianjogja.com, Selasa (13/7/2021).
Advertisement
Adapun, jenis orang yang sudah menerima jenis vaksin apapun bisa menerima vaksin ketiga dengan jenis lainnya, apa pun mereknya.
Sebelumnya, Kemenkes melarang masyarakat beberapa bulan lalu, untuk menerima jenis vaksin yang berbeda. Hal ini setelah ada kabar bahwa para pengendara ojek online yang menerima vaksin mendapatkan dosis pertama Sinovac, dan dosis kedua AstraZeneca.
Kendati demikian, kabar tersebut ditepis Kemenkes dan menegaskan bahwa penerima vaksin harus menerima dua dosis dengan merek yang sama. Kala itu juga belum ada penelitian terkait dengan menyatukan merek vaksin yang berbeda.
Adapun, Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia Soumya Swaminathan menyarankan agar orang tidak mencampur dan mencocokkan vaksin Covid-19 dari berbagai produsen berbeda.
Dia menyebutnya sebagai "tren berbahaya" karena hanya ada sedikit data yang tersedia tentang dampak kesehatannya. "Ini tren yang berbahaya karena sejauh ini belum ada bukti dalam mencampur dan mencocokkan. Ini juga akan menjadi situasi kacau di negara-negara jika warga mulai memutuskan kapan dan siapa yang akan mengambil dosis kedua, ketiga dan keempat." paparnya dilansir dari Strait Times.
Dilansir dari Global News, disebutkan Kanada adalah salah satu negara yang telah mencampur dan mencocokkan vaksin yang disetujui Health Canada sejak Juni.
Pada saat itu, Komite Penasihat Nasional untuk Imunisasi (NACI) mengatakan orang yang menerima dosis pertama vaksin AstraZeneca harus mendapatkan vaksin mRNA Pfizer-BioNTech atau Moderna untuk dosis kedua mereka, kecuali dikontraindikasikan.
Vaksin dapat dicampur dan dicocokkan dengan aman, kata mereka. Pakar Kanada sebagian besar berpihak pada badan nasional, mengakui praktik itu aman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Viral Tawaran Jadi Buzzer Bea Cukai dengan Tarif Rp100 Juta Per Video, Berikut Klarifikasi dari DJBC
- Israel Serang Rafah, Sekjen PBB: Mohon Wujudkan Kesepakatan
- Viral Aksi Pembubaran Ibadah Mahasiswa Katolik Universitas Pamulang, Ini Kata SETARA Institute
- Kim Jong Un Ulang Tahun, Warga Korea Utara Diminta Ucapkan Sumpah Setia
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
Advertisement
Latih Tarung Berujung Maut di Sleman, Polisi Tetapkan Satu Tersangka
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Menparekraf Sandi Ungkap Harga Tiket Pesawat Diprediksi Turun Pertengahan 2024
- Ganjar-Mahfud Pilih Jadi Oposisi, Gibran Minta Dikawal dari Luar
- Minibus Tertabrak Kereta di Perlintasan Tanpa Palang Pintu Pasuruan, 4 Orang Tewas
- Jokowi Setuju Tidak Boleh Ada Orang Toxic di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Ngeri! Pemain Timnas Malaysia Alami Luka Bakar Tingkat 4 Usai Disiram Air Keras
- Israel Tolak Gencatan Senjata, Bombardir Warga Gaza di Rafah
- Israel Serang Rafah, Sekjen PBB: Mohon Wujudkan Kesepakatan
Advertisement
Advertisement