Advertisement
Waduh, Jika Kasus Covid Naik Terus, Oksigen Diprediksi Tak Cukup
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Kementerian Perindustrian berharap agar peningkatan kasus Covid-19 ke depan tidak akan mencetak rekor-rekor baru lagi.
Hal itu mengingat pemenuhan oksigen medis yang berasal dari produsen gas dan alokasi bantuan dari industri akan sulit mencukupi bila hal tersebut terjadi.
Advertisement
Direktur Industri Kimia Hulu Kemenperin Fridy Juwono mengatakan pada kondisi normal kebutuhan oksigen medis hanya sekitar 400 ton per hari atau 30 persen dari total produski oksigen. Sementara itu dalam gelombang Covid-19 saat ini peningkatan sudah menyentuh hingga lima kali lipatnya.
"Sekarang sudah sekitar 2.000 ton per hari, dengan kapasitas sekarang memang cukup karena ada stok 5.400 ton per hari. Jadi secara logika jika permintaan naik lagi hingga dua kali lipat mungkin dalam 10 hari masih aman tapi setelah itu tentu harus ada prioritas untuk penanganan," katanya kepada Bisnis, Senin (19/7/2021).
Selain bantuan dari negara lain, Fridy menyebut saat ini sejumlah industri juga terus melakukan bantuan dari alokasi oksigen yang biasa digunakan untuk produksi pabriknya. Terbaru dari industri kertas, Sinar Mas Group dengan alokasi 1.200 ton dan Tanoto Group 500 ton per bulan.
Baca juga: Rumah Sakit Darurat Respati untuk Pasien Covid-19 di Sleman Mulai Dioperasikan
Menurutnya, dalam kondisi saat ini akan sulit meminta produsen gas oksigen untuk menggandakan produksinya. Hal itu mengingat kemampuan mesin terbatas dengan kapasitas yang ada selama ini.
Begitu pula dengan pemenuhan kebutuhan tabung medis ukuran 1 meter kubik yang kini banyak dijual dengan harga tak wajar. Menurut Fridy, selama ini memang belum ada produsen dalam negeri yang khusus memproduksi tabung tersebut.
Tabung tersebut, lanjutnya, selama ini juga merupakan kelompok barang tidak lartas. Alhasil, ketika kebutuhan naik sulit untuk memenuhinya secara mendesak.
"Sekarang kalau mau tiba-tiba bangun produksinya juga akan sulit. Instal mesin pabrik itu harus mendatangkan orangnya dari luar. Beda dengan masker yang sekarang bisa kita produksi sendiri, spesifikasi tabung ini tinggi temperaturnya saja harus minus 100 derajat," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
- Selamat! Pemkab Madiun Raih Opini WTP Ke-11 Kali Berturut-turut dari BPK
- Sah! Ini Daftar 50 Caleg Terpilih DPRD Kota Semarang 2024-2029 Hasil Pleno KPU
- Yamaha-Udinus Semarang Gelar Lomba Animasi, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
- Musim Tanam Tembakau di Tembakau Dimulai, Acara Wiwit Digelar Sabtu Besok
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Pemda DIY Kirim Nama Calon Pj Wali Kota Jogja dan Pj Bupati Kulonprogo ke Kemendagri
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Mendagri Sebut Pilkada 2024 Telan Anggaran hingga Rp27 Triliun
- AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza
- Gabung Afsel, Turki Ajukan Kejahatan Genosida Israel ke Mahkamah Internasional
- Turki Stop Perdagangan dengan Israel. Buntut Pengiriman Bantuan ke Gaza Terhambat
- Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
- Prancis Kecam Serangan Drone Israel k Konvois Bantuan Kemanusiaan Yordania di Gaza
- AHY Akan Deklarasikan Bali sebagai Pulau Lengkap
Advertisement
Advertisement