Advertisement
Agustus 2021, Harga Sepeda Anjlok Drastis
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA—Pelaku industri sepeda menyebut PPKM menambah tekanan pada tren pembelian sepeda yang melandai sejak booming tahun lalu.
Ketua Forum Pengusaha Industri Sepeda Indonesia (Fopsindo) Eko Wibowo Utomo mengatakan akibatnya banyak produsen dan penjual yang kini sudah menurunkan harga. Menurut Eko, jika tahun lalu sepeda lipat rerata di atas Rp2 juta sekarang sudah turun di bawah Rp2 juta.
Advertisement
"Sekarang sepi sekali sejak PPKM ini di pasar juga sangat sepi, jadi banyak produsen downgrade spek [spesifikasi] untuk menyesuaikan dengan daya beli. Harga sepeda turun bervariasi ada yang sudah sampai 40 persen," katanya kepada Bisnis, Senin (23/8/2021).
Eko menyebut dengan kondisi tersebut, saat ini pengusaha hanya berharap Covid-19 segera dikendalikan dan masyarakat bisa beraktivitas kembali. Pengusaha mematok penjualan nasional pun di level sangat pesimistis atau bakal turun 50 persen dari perolehan tahun lalu.
Menurut Eko tahun lalu penyerapan produk sepeda mencapai lebih dari 7 juta unit. Artinya, jika tahun ini penjualan sepeda bisa berada di level 3,5 jutaan saja maka kinerja masih terbilang baik untuk para produsen maupun importir.
"Satu hal yang paling akan mendorong permintaan sepeda jika aktivitas mulai bisa dilonggarkan dan fasilitas umum banyak dibuka. Makanya saya sangat berharap sekali PPKM nanti bisa direlaksasi lebih baik sehingga masyarakat bisa kembali keluar," ujar Eko.
Selain itu, Eko menyebut faktor utama penyerapan sepeda tentu daya beli yang saat ini semakin terpukul. Namun, tentu saja untuk faktor tersebut hanya bisa diatasi jika perekonomian kembali pulih.
Sisi lain, Eko memaparkan kondisi impor sepeda sendiri saat ini juga telah banyak yang melakukan pembatalan order. Hal itu, dikarenakan ekspektasi awal tahun tidak sesuai dengan kenyataan yang dihadapi saat ini.
"Sementara di luar negeri masih banyak yang peminatnya tinggi untuk sepeda ini makanya order dari Indonesia dialihkan dulu ke negara lain daripada jadi stok di sini," kata Eko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
- Bupati Petahana Pendaftar Pertama Penjaringan Bacabub PDIP Kabupaten Semarang
- Presiden Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Keliling Kebun Raya Bogor
- Waspada! Gunung Slamet Potensi Lontarkan Lava Pijar, Jalur Pendakian Ditutup
- Sudaryono Blusukan ke Pasar Jungke Jateng, Kenalkan Diri sebagai Cagub Jateng
Berita Pilihan
- Menparekraf: Investigasi, Evaluasi dan Siapkan Rencana untuk Tindak Lanjuti Pelaku Ritual Menyimpang di Ubud
- Harga Tiket Terusan Laga Timnas Indonesia diKualifikasi Piala Dunia 2026, Paling Murah Rp450 Ribu
- Draf RUU Penyiaran Larang penyiaran Jurnalisme Investiagsi: Mahfud: Harus Kita Protes
- Kecanduan Nonton Video Porno, Seorang Ayah Tega Cabuli Anak Kandung
- Kelas BPJS Kesehatan Diganti KRIS, Begini Tarif Iurannya
Advertisement
BKKBN Bersama Komisi IX DPR RI Gelar Sosialiasasi Cegah Stunting di Sleman
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Draf RUU Penyiaran Larang penyiaran Jurnalisme Investiagsi: Mahfud: Harus Kita Protes
- Izin Usaha PayTren Dicabut, Yusuf Mansur: Semua Uang Nasabah Sudah Kembali
- Pesawat Pengakut Jemaah Haji Terbakar, Ini Kata Dirut Garuda
- Persentase Pemuda di Italia Turun Drastis, Jumlah Lansia Meningkat
- Palang Merah Indonesia Siap Kirim 500 Tenda ke Gaza
- Cak Imin Kritisi RUU Penyiaran, Utamanya Larangan Jurnalisme Investigasi
- Dalami Kasus Investasi Fiktif di PT. Taspen, KPK Periksa Eks Kepala Managemen Resiko
Advertisement
Advertisement