Advertisement
Demi Empati, Jokowi Diminta Sumbangkan Gajinya untuk Penanganan Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi berharap Presiden Joko Widodo atau Jokowi mau menyumbangkan gajinya untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 sebagai tanda empati terhadap penderitaan rakyat.
Dia mengatakan, jika pemerintah menunjukkan solidaritas yang tinggi, rakyat akan turut membantu pemerintah, meskipun dalam kebijakan yang tidak popular.
Advertisement
“Mungkin gajinya tidak seberapa dibanding gaji pimpinan BUMN. Tapi, ini memberi efek simbolis luar biasa. Agar juga bos-bos BUMN dan DPR solider dengan masyarakat. Meski rakyat juga tidak menyalahkan sepenuhnya pemerintah karena ini isu yang dialami secara internasional,” kata Burhanuddin dalam keterangan tertulis, Rabu (25/8/2021).
Namun yang terjadi tidak demikian. Menurutnya, justru banyak kepala daerah yang meminta pembangunan rumah dinas dengan dana miliaran.
“Ada salah satu bupati di Kalimantan, bangun rumah dinas miliaran, Rp34 miliar. Di saat bersamaan nakes insentifnya belum dibayarkan. Publik terheran-heran, jika kami menderita jangan kami saja dong yang menderita,” tutur Burhanuddin.
Diketahui, hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Joko Widodo berada di angka 59,3 persen.
Sementara, pada April lalu yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi dalam mengatasi Covid-19 mencapai 67, 3 persen.
Baca juga: 2.300 Anak Yatim Piatu Bantul Bakal Dibantu Alat Sekolah, DPRD Ingatkan Kebutuhan Lain
Tak hanya soal kepuasan, kata Burhanuddin, respon publik terhadap kemampuan Presiden Jokowi dalam mengatasi pandemi juga mengalami penurunan, dari 56,5 persen menjadi 54,3 persen.
Sementara, tingkat kepuasan terhadap kinerja Wakil Presiden Ma'ruf Amin 43,4 persen.
Dia mengingatkan, bahwa tingkat kepuasan terhadap Jokowi menurun, meski masih berada di atas 50 persen.
Dikatakan, bila tingkat kepuasan di bawah 50 persen, semestinya siapa pun pemimpin politik harus mulai waspada.
"Meskipun Presiden Jokowi membunyikan alarmnya karena kepuasan terhadap beliau turun dibandingkan April, tetapi alarm harus lebih kencang dibunyikan terutama buat bapak wakil presiden karena approval Pak Kiai Ma'ruf hanya 43 persen," kata Burhanuddin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
- 33 Petahana Bertahan di DPRD Klaten, Paling Senior Memasuki Periode Ketujuh
- BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI
- Kasus Duel Tukang Angon Bebek di Klaten, Warga Demo Minta Tersangka Dibebaskan
- KPSP Setia Kawan Pasuruan Meraih Miliaran Rupiah dari Hasil Memerah Susu Sapi
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Kunjungan Wisata di Sleman Nyaris 2 Juta Orang hingga April 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Gerindra Pastikan Usung Dedi Mulyadi untuk Pilgub Jabar 2024
- BNPB Kerahkan Helikopter untuk Evakuasi Korban Erupsi Gunung Raung
- Israel Beri Waktu Hamas Sepekan untuk Setujui Gencatan Senjata
- Korban Meninggal Akibat Banjir Luwu Sulsel Terus Bertambah, 2 Orang Hilang
- Sekjen Gerindra Sebut Gelora Tak Menolak PKS Masuk Pemerintahan Prabowo
- Persatuan Penyiaran Eropa Larang Simbol Palestina di Ajang Eurovision Song Contest Swedia
- Pembangunan Jalan Tol Semarang-Demak Dipercepat
Advertisement
Advertisement