Advertisement
Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Sulawesi Tengah, 21 Rumah Warga Rusak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Sebanyak 21 rumah warga di Kabupaten Tojo Una-Una, Provinsi Sulawesi Tengah rusak akibat gempa magnitudo (M)5,8. Sebanyak 500 warga terpantau mengungsi sementara waktu.
Dikutip dari keterangan resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), tercatat sebanyak tujuh desa yang terdampak gempa yaitu Desa Pusungi di Kecamatan Ampana Tete, Kelurahan Uentanaga Atas, Muara Toba dan Dondo Barat di Kecamatan Ratolindo dan Kelurahan Bailo, Ampana dan Labiabae di Kecamatan Ampana Kota.
Advertisement
BACA JUGA : 21 Kali Gempa Bumi Ternyata Terjadi di DIY Dalam 2 Hari!
Akibatnya, sebanyak 21 unit rumah rusak, dengan rincian rumah rusak berat dua unit, rusak sedang satu unit dan rusak ringan 18 unit. Kerusakan juga juga terjadi pada fasilitas umum berupa rumah sakit rusak ringan satu unit dan satu masjid rusak ringan.
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa bumi dengan magnitudo (M)5,8 terjadi pada kedalaman 10 km dan berpusat 44 km barat laut Kabupaten Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah. Fenomena tersebut terjadi pada Kamis pagi (26/8/2021) pukul 09.14 WIB. Sebelumnya diinformasikan satu warga meninggal dunia akibat tertimpa bangunan yang roboh.
Sebagian warga memilih untuk bertahan di dataran tinggi untuk menghindari dampak gempa susulan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una-Una telah mengimbau masyarakat di wilayah terdampak untuk tetap tenang dan memantau informasi dari sumber resmi. Di samping itu, BPBD setempat juga telah memantau kondisi warga yang mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
BACA JUGA : Gempa Cilacap Terasa hingga Jogja
Ditinaju dari analisis kondisi geologi, wilayah Tojo Una-Una merupakan perbukitan bergelombang hingga terjal, lembah dan dataran pantai. Sedangkan daerah Kecamatan Ampana berupa dataran pantai yang tersusun oleh endapan kuarter.
Menurut analisis dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), susunan geologi daratan Tojo Una-Una mengalami proses pelapukan secara alami yang bersifat urai, lunak, lepas, belum kompak. Kondisi ini akan memperburuk apabila terjadi guncangan gempa.
Potensi lain yang dapat terjadi yaitu adanya gerakan tanah atau longsoran akibat guncangan kuat di daerah tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement