Advertisement
Menkes Minta Jangan Grasa-Grusu Kendorkan Aturan kendati Kasus Covid-19 Turun
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan tren penurunan. Kendati demikian, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta segenap elemen bangsa untuk tetap waspada menyikapi tren tersebut.
Menurut Budi, Indonesia harus belajar dari sejarah bahwa lonjakan kasus di awal Januari dan Juli tahun 2021 disebabkan mobilitas yang tinggi.
Advertisement
“Presiden memberi pesan agar kita mensyukuri turunnya konfirmasi positif dan BOR rumah sakit. Beliau juga mengingatkan agar tetep eling dan wospodo. Begitu turun jangan grasa-grusu, kemudian mengendorkan semuanya, sehingga naik lagi mobilitasnya dan alami lonjakan gelombang berikutnya,” ujar Budi dalam konferensi pers virtual, Senin (30/8/2021).
Dikatakan, penurunan kasus ini jangan sampai membuat lengah dalam penanganan penyebaran Virus Corona, terutama pada penyebaran varian Delta seperti di negara lain.
Presiden memberi pesan agar kita mensyukuri turunnya konfirmasi positif dan BOR rumah sakit. Beliau juga mengingatkan agar tetep eling dan wospodo. Walaupun bersyukur tapi harus hati-hati terutama melihat dari kondisi negara lain,” ujar Menkes.
Menurut Budi Indonesia harus melihat negara-negara lain yang tiba-tiba mengalami lonjakan kasus akibat varian Delta. Padahal, banyak negara yang melaksanakan vaksinasi secara lengkap di angka 50 persen bahkan di atasnya.
“Ini memberi pesan ke kita walaupun sudah turun dan vaksinasi sudah berjalan lancar kita harus tetap hati-hati,” imbuh Budi.
Baca juga: PPKM Diperpanjang hingga 6 September, Jogja Masih Bertahan di Level 4
Hampir di semua negara yang kenaikannya tinggi termasuk Indonesia, kata Budi, karena mutasi virus, varian delta yang tersebar di seluruh dunia.
“Ini yang sudah ditebak, karena semakin lama dunia menunda vaksinasi pasti di suatu daerah terjadi penularan dan varian baru itu timbul karena ada penularan,” kata dia.
Budi menjelaskan, saat ini pun bermunculan varian baru seperti Lamda yang masih terkonsentrasi di Amerika Selatan. Untuk itu, pemerintah terus meningkatkan pengecekan terhadap berbagai varian virus Covid.
“Untuk mengetahui varian baru ini pada 2020 kita melakukan tes 140 tes dalam 9 bulan. Tapi tahun ini selama 8 bulan 5.788 tes sekuens. Kita juga punya kapasitas 1.800,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Maling Tinggalkan Motor Curian di Piyungan Bantul Kini Ditangkap Polisi
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Puan Maharani Ingatkan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan Semua Buruh
- Kunker di Lombok, Presiden Jokowi dan Mentan Amran Sarapan dan Gowes Bareng
- SYL Pakai Anggaran Kementan Buat Lunasi Cicilan Alphard hingga Sawer Biduan Rp100 Juta
- PM Israel Pastikan Serangan ke Rafah Terus Berjalan Tanpa Kesepakatan Sandera
- Fatwa Arab Saudi, Jemaah Haji dan Umrah Backpacker Dianggap Tidak Sah Ibadahnya
- Buruh Minta Prabowo Subianto Hapus Sistem Outsourcing
- Gacoan Trending di X Setelah Didatangi Jokowi yang Pesan Mi Level 0
Advertisement
Advertisement