Advertisement
Satgas Sebut Kasus Covid-19 di Indonesia Sudah di Bawah Rata-Rata Dunia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan, per tanggal 29 Agustus 2021 persentase kasus aktif di Indonesia sebesar 5,34 persen, sudah berada di bawah rata-rata dunia yang mencapai 8,56 persen.
Sedangkan angka kesembuhan pada 31 Agustus 2021 mencapai 72,1 persen atau lebih tinggi dibandingkan rata-rata kesembuhan dari virus Corona di dunia saat ini 69,73 persen.
Advertisement
“Namun persentase kasus kematian di Tanah Air masih mencapai 3,24 persen di atas rata-rata dunia yang mencapai 2,08 persen saat ini. Meskipun angka kematian masih relatif tinggi di Indonesia,” ujar dia dalam talkshow “Covid-19 Dalam Angka: Perkembangan Kondisi Kasus Covid-19 dan Kepatuhan Protokol Kesehatan di Indonesia”, Rabu (1/9/2021).
Meski begitu, Dewi menuturkan dalam dua pekan terakhir menunjukkan tren penurunan dari rata-rata 1.000 kasus kematian per hari, menjadi sekitar 700 per hari.
Hasil survei kecepatan penanganan pasien di beberapa rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan, kata Dewi, angka kematian tertinggi terjadi di IGD karena pasien yang datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi yang berat bahkan kritis. "Hal ini dibuktikan dengan angka kematian pasien bukan terjadi di ICU saat perawatan, tapi justru di IGD," ujarnya.
"Terkait dengan angka kematian tertinggi di bulan Juli 2021, ternyata penyumbangnya bukan dari mereka yang berusia di atas 60 tahun, tapi justru di usia sekitar 46 sampai 59 tahun. Ada pergeseran usia," katanya melanjutkan.
Dewi mengatakan laju angka kematian pada Mei 2021 di IGD sekitar 3,503 persen, meningkat 11,06 persen pada Juni dan mencapai puncaknya di Juli 2021 mencapai 14,36 persen kematian di IGD. "Untuk di bulan Agustus ini yang awalnya kematian di IGD 14,36 persen (Juli 2021), sekarang turun menjadi 6,9 persen," katanya.
Menurut Dewi tingkat kecepatan penanganan pasien di rumah sakit sangat berpengaruh dengan angka kematian yang dihadapi Indonesia saat ini. "Banyak orang yang datang ke rumah sakit, saturasi oksigen sudah sangat rendah," katanya.
Hasil laporan pada Mei 2021, sebanyak 11 persen orang yang datang ke IGD dengan saturasi oksigen sudah di bawah 80 dari kondisi normal di kisaran 95. Pada Juni naik 13 persen, pada Juli bahkan mencapai 22 persen. "Ini seperti lima orang pergi ke rumah sakit bersamaan sudah sesak napas sekali kondisinya. Tapi saat ini masih kita melihat beberapa angka turun di bawah 20 persen di bulan Agustus ini," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Direktur Program Trans 7 Ramaikan Bursa Pilkada Gunungkidul 2024
- Termasuk Claudia Scheunemann, Ini 23 Pemain Garuda Pertiwi di AFC Women's Cup
- Diantar Puluhan Pendukung, Roy Saputra Ambil Formulir Pendaftaran Cawawali Solo
- Selamat! Ipswich Town Promosi ke Premier League, Foto Elkan Baggott Terpampang
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Minggu 5 Mei 2024
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Dukung Semangat Kolaborasi Demi Masa Depan UMKM Indonesia, Ini yang Dilakukan Astra
- LPS Gandeng DepositoBPR by Komunal Gelar Edukasi Finansial Untuk Karyawannya
- Seleksi ASN 2024 Segera Dibuka Bulan Depan, Ada 1,2 Juta Lowongan
- Respon Ajakan Prabowo, Presiden Ingin Pertemuan Presidential Club Digelar Dua Hari Sekali
- Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia
- Aturan Barang dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Zulhas Minta Jastiper Taati Hukum
- Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar
Advertisement
Advertisement