Advertisement
Ini Desa-Desa di Indonesia yang Warganya Mendadak "Miliarder", Ada Dua di Sleman
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Awal 2021 kemarin, publik heboh dengan munculnya fenomena desa "miliarder" di Indonesia.
Sebagian besar warga dari sejumlah desa mendadak menjadi kaya-raya karena mendapat uang ganti rugi pembebasan lahan untuk proyek pemerintah. Oleh mereka, uang tersebut lantas dibelanjakan untuk membeli barang-barang yang sebelumnya tak dimiliki, seperti mobil.
Advertisement
Tak tanggung-tanggung, bahkan tak sedikit warga yang membeli dua sampai tiga mobil untuk anggota keluarganya.
Berkaitan dengan itu, berikut sederet kampung di Indonesia yang warganya jadi "miliarder" dadakan.
1. Desa Sekapuk, Gresik, Jawa Timur
Desa Sekapuk awalnya tercatat sebagai desa termiskin, sekaligus tertinggal di Kabupaten Gresik. Namun, berkat peran seluruh masyarakat setempat yang berkeinginan bangkit, desa ini berhasil menjadi desa yang maju dan bisa meningkatkan perekonomian warganya.
Adapun pencapaian pembangunan ekonomi di daerah tersebut berawal dari bekas galian tambang kapur yang disulap menjadi destinasi wisata yang menarik. Wahana bernama Selo Tirto Giri (Setigi) yang dibuka pada 2019 itu dikerjakan dari hasil patungan warga dan pemerintah desa. Selain itu, Desa Sekapuk juga memiliki usaha, seperti PDAM, pengolahan sampah, dan tambang kapur.
Dari keempat usaha tersebut, BUMDes Desa Sekapuk berhasil meraup laba bersih sebesar Rp7 miliar pada 2020. Lebih jauh, dalam 3 tahun terakhir, Desa Sekapuk juga berhasil membuka lapangan pekerjaan bagi 899 kepala keluarga.
2. Desa Sumurgeneng, Tuban, Jawa Timur
Kampung yang berada di Kecamatan Jenu, Tuban ini sempat menjadi sorotan pada awal tahun kemarin. Secara tiba-tiba, sebagian besar warganya memborong mobil, baik baru maupun bekas. Hal tersebut terjadi lantaran mereka baru saja mendapatkan uang ganti rugi pembebasan lahan dari PT Pertamina dengan nominal paling banyak Rp8 miliar.
3. Desa Kawungsari, Kuningan, Jawa Barat
Alih-alih memborong mobil seperti Desa Sumurgeneng, warga Desa Kawungsari justru lebih memilih memborong sepeda motor. Aksi borong-memborong tersebut dilakukan usai mereka mendapatkan ganti rugi pembebasan lahan dari pemerintah sebesar Rp300.000.000 sampai Rp1,3 miliar.
4. Desa Kapungan dan Karangduren, Klaten, Jawa Tengah
Sejumlah warga di desa Kapungan dan Karangdureng juga mendapat uang ganti rugi dari pemerintah terkait pembangunan jalan tol Jogja-Solo. Warga yang rata-rata bermata pencaharian sebagai petani itu diketahui menerima ganti rugi hingga Rp1,5 miliar, dengan rincian Rp671.000 per meternya.
5. Kalurahan Purwomartani, Sleman, DIY
Sebanyak 25 warga di Kalurahan Purwomartani, Kapanewon, Kalasan, Sleman, juga mendapatkan ganti rugi dari proyek Jalan Tol Jogja-Solo untuk seksi pertama. Paling kecil, warga terdapak menerima pembayaran senilai Rp73,9 juta, sedangkan ganti rugi paling besar mencapai Rp2,7 miliar dengan luas tanah 500 meter persegi.
6. Kalurahan Tirtoadi, Sleman, DIY
Tepat pada Agustus lalu, sebagian besar warga Dusun Pundong 1, 2, 3 dan 4, Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Sleman, yang terdampak tol Jogja-Bawen telah menerima dana ganti rugi.Seorang warga bernama Kamidi mendapat ganti rugi senilai Rp2,1 miliar dan Rp2,4 miliar untuk kedua lahannya.
Menariknya, uang yang ia terima tersebut justru akan dibagi kepada enam anaknya. Namun demikian, pihaknya menekankan kepada para anaknya agar tidak menggunakan uang tersebut untuk memberi mobil.
“Saya larang. Kalau mobil jangan lah. Mobil itu cuma barang apa. Tapi kalau lahan, perumahan, bisa berguna untuk masa depan anak. Kalau mobil tapi perutnya lapar ya payah. Pertama buat makan, kedua disimpan, buat jaga-jaga kalau sakit," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
Advertisement
Advertisement