Advertisement
Ini 6 Gejala Rabun Jauh atau Mata Minus pada Anak
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 memaksa sebagian besar anak-anak untuk menjalani pembelajaran jarak jauh (PPJ) atau school from home (SFH) yang memaksa mereka menatap layar gadget atau laptop selama berjam-jam. Cek 6 gejala minus mata pada anak Anda.
Menurut Asosiasi Optometri Amerika, rabun jauh atau mata minus menimpa lebih dari 40 persen orang dewasa di Amerika. Lebih buruk lagi, AOA menyatakan bahwa jumlah ini telah meningkat sebesar 25 persen dalam 40 tahun terakhir, dengan anak-anak usia 3 tahun sebagai pasien termuda.
Advertisement
Sayangnya, kebanyakan orang tua tidak sepenuhnya memahami mata minus (miopia) atau hal-hal yang bisa dilakukan untuk membantu memperlambat kemungkinan rabun jauh atau miopia pada anak mereka.
Berikut 6 gejala rabun jauh atau minus mata pada anak-anak yang perlu diwaspadai para orang tua seperti dilansir dari Jarvis Vision Centre:
1. Memegang benda dekat ke wajah
Salah satu cara termudah untuk mengetahui apakah anak mengalami kesulitan melihat objek dari kejauhan, yaitu jika mereka secara rutin memegang objek di dekat wajah untuk melihatnya.
Selain itu, anak yang terlalu dekat menatap layar tv atau gadget adalah petunjuk lain bahwa mereka mungkin mengalami kesulitan dengan penglihatan jarak jauh mereka.
2. Mengeluh sakit kepala
Jika anak sering mengeluh sakit kepala, perhatikan seberapa sering mereka mengalami gejala ini. Beberapa sakit kepala mungkin disebabkan oleh alergi atau perubahan tekanan barometrik (tekanan atmosfer), tetapi jika mereka mengalami lebih dari satu sakit kepala dalam seminggu segera lakukan konsultasi dengan dokter.
3. Menyipitkan mata
Saat mata kesulitan untuk fokus, terkadang kita menyipitkan mata untuk memperbaiki penglihatan. Hal ini terbukti ampuh karena dengan menyipitkan mata, menyebabkan perubahan kecil dalam ketegangan otot mata dan dapat memberikan kejelasan sesaat bagi pasien miopia ringan.
4. Menutup satu mata untuk membaca
Menutup satu mata merupakan cara lain untuk mengatasi penglihatan yang kabur. Cara alami ini dapat membantu mengatasi perbedaan penglihatan dan memberi penghilatan yang lebih jelas.
5. Menggosok mata
Anak-anak yang tidak merasa nyaman dengan matanya akan secara otomatis menggosok-gosok mata. Gejala ini paling sering menjadi tanda bahwa ada kesalahan dengan mata anak. Selain itu, mengosok mata karena gatal juga dapat terjadi karena mata tegang akibat terlalu lama menatap layar.
6. Mata berair
Mata berair adalah gejala lain yang dapat disebabkan oleh iritasi akibat alergi. Apabila gejala terus menerus dan berlebihan, bisa jadi ini tanda miopia.
Jika anak menunjukkan gejala-gejala tersebut, periksakan penglihatannya. Miopia tidak hilang dengan sendirinya dan dapat memburuk jika tidak diobati. Terlebih sekarang ini banyak anak-anak usia balita sudah menggunakan ponsel pintar dalam kesehariannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring
- Pelatih Shin Tae-yong Diusulkan Dapat Gelar Kehormatan Warga Negara Indonesia
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
Advertisement
Percepatan Proses Tanah Wakaf, Kemenag Kulonprogo Rancang Pembantukan Satgas
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Hati-Hati! Penawaran Visa Haji Palsu Beredar di Media Sosial
- Dituding Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam, Ini Klarifikasi Kemenkop-UKM
- PKS Berharap Prabowo-Gibran Ajak Gabung Koalisi Pemerintah Seperti PKB dan NasDem
- Jumlah Warga Palestina yang Tewas di Jalur Gaza Bertambah Menjadi 34.356 Orang
- Lindungi Rumah Ibadah dari Mafia Tanah, AHY: Program Sertifikat Wakaf Penting
- Konferensi Pariwisata PBB Digelar di Bali, Sandiaga: Positif untuk Indonesia
- UU Perampasan Aset dan BLBI Jadi PR Prabowo-Gibran
Advertisement
Advertisement