Advertisement
Sekali dalam Sejarah, Indonesia Pertama Kali Jadi Presidensi G20
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA-Indonesia akan memegang Presidensi G20 pada 1 Desember 2021 hingga November 2022 mendatang. Ini adalah pertama kalinya Indonesia menjadi tuan rumah KTT G20, sejak didirikannya perkumpulan tersebut pada 1999.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menghadiri penutupan KTT G20 di Roma, Italia pada 31 Oktober 2021 mendatang.
Advertisement
“Di sana [Presiden Jokowi] akan terima secara resmi penyerahan tongkat estafet G20 dari Perdana Menteri Italia, dan 1 desember akan resmi jadi Presidensi G20,” kata Airlangga dalam konferensi pers G20, Selasa (14/9/2021).
Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan, sejak 1 Desember 2021 sampai 30 November 2022 akan ada banyak pertemuan yang dilakukan. Pertemuan itu disebut sebagai Sherpa Track G20
Sedikitnya ada 150 pertemuan yang akan berlangsung dengan berbagai negara anggota G20.
Baca juga: Korea Selatan Denda Google Rp2,53 Triliun, Ini Penyebabnya
“Ada 150 pertemuan beberapa side event, dari 1 desember 2021-30 November 2022, diantaranya working group tingkat sherpa, finance, deputy, hingga KTT yang dihadiri oleh kepala negara dan kepala pemerintahan,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengatakan terpilihnya Indonesia untuk memegang Presidensi G20 merupakan tanggung jawab besar.
“Ini pertama kalinya Indonesia memegang Presidensi sejak G20 didirikan. Tentunya, ini merupakan kepercayaan, tetapi di saat yang sama juga merupakan tanggung jawab besar yang akan kita tunaikan sebaik mungkin,” kata Menlu.
Menlu mengungkapkan bahwa Presidensi Indonesia akan mengambil tema "Recover Together, Recover Stronger".
Dia mengatakan, mengenai perkiraan situasi dunia pada 2022, di mana diperkirakan dunia belum akan sepenuhnya keluar dari pandemi Covid-19 dari aspek kesehatannya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan harapan agar pada akhir 2021, negara di dunia dapat melakukan vaksinasi hingga 40 persen dari populasinya dan 70 persen tercapai pada pertengahan 2022.
Dari aspek ekonomi, Retno mengatakan ekonomi dunia turun hingga minus 3,2 persen dan pada 2021 terdapat tren positif pertumbuhan yang diperkirakan mencapai 6 persen dan diharapkan akan berlanjut pada 2022.
“Data IMF juga menjelaskan bahwa ekonomi dunia diperkirakan masih terdapat kerentanan dan kekhawatiran bahwa pertumbuhan [ekonomi] yang belum akan merata,” katanya
Dari sisi geopolitik, diperkirakan rivalitas antara kekuatan besar masih akan terus berlanjut, defisit kepercayaan masih menonjol.
Alhasil, Retno menyampaikan dengan latar belakang situasi dunia tersebut, maka selama Indonesia menjadi Presidensi G20, maka semangat utamanya adalah pulih bersama.
“Untuk pulih bersama diperlukan semangat solidaritas, kerja sama, kolaborasi, kemitraan, dan inklusivitas,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan inklusivitas akan menjadi salah satu kata kunci dalam Presidensi G20 Indonesia yang tidak hanya akan memperhatikan kepentingan anggota G20 saja, tetapi juga negara berkembang dan kelompok rentan, karena ini DNA politik luar negeri Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
Advertisement
Advertisement