Advertisement
Wacana Reshuffle Kabinet Jokowi, Benarkah Posisi Menteri Non-Parpol Terancam?
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Pakar komunikasi politik Hendri Satrio menilai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bakal segera melakukan reshuffle kabinet dalam waktu dekat lantaran terdapat beberapa menteri yang mendapat rapor merah dalam kabinet Indonesia Maju.
Menurutnya, isu reshuffle kabinet yang dikabarkan akan dilakukan pada Rabu, 29 September 2021 ini akan menjadi salah satu kebijakan pamungkas Jokowi dalam periode kepemimpinannya.
Advertisement
“Ini seharusnya reshuffle pamungkas Jokowi dan tentunya akan dipertimbangkan secara matang-matang yang akan berdampak pada catatan positif kebijakannya sebagai presiden,” ujarnya, Selasa (28/9/2021).
Untuk diketahui, isu reshuffle makin menguat seiring masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) ke koalisi pemerintah.
Hendri pun mengamini dengan masuknya PAN ke koalisi akan sangat mungkin untuk merombak menteri-menteri di kabinet Indonesia Maju.
Salah satunya, yaitu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.
Menurutnya, Nadiem memunculkan pro dan kontra terkait Pembelajaran Tatap Muka Terbatas(PTM) hingga pergantian kurikulum.
Tidak hanya soal pendidikan yang dicatat kurang baik, pada sektor keuangan juga saat ini membengkak. Walaupun pertumbuhan ekonomi saat ini mulai meningkat.
Tidak hanya itu, persoalan Hukum dan HAM, hingga kejaksaan juga masih ada isu-isu yang harus difokuskan. Dia menilai, kemungkinan para menteri-menteri yang memiliki catatan kinerja buruk atau rapor merah bisa tergeser dari kabinet Indonesia Maju dan digantikan posisinya oleh kader PAN.
“Ada dua kementerian yang khas ditempati oleh PAN yaitu perhubungan dan PAN-RB, tetapi justru mereka akan mengambil jatah menteri UMKM, Mendikbudristek, atau KKP sebagai sektor profesional,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Socio-Econonic Educationial Business Institute (SEEBI) Dianta Sebayang pun mengatakan isu reshuffle kali ini cukup menarik. Dengan titik berat pada loyalitas dari para menteri.
“Sangat visible terjadinya reshuffle kabinet. Khususnya, alasan utama adalah evaluasi kinerja menteri terutama bagaimana bisa berkinerja dengan baik dalam penanganan pandemi Covid-19 maupun yang mendukung kegiatan masyarakat selama pandemi, serta persiapan kebangkitan pasca pandemi,” ujarnya.
Dianta memprediksi jika perombakan akan menyentuh kepada kalangan Menteri yang berasal dari kalangan profesional, ketimbang kalangan partai politik maupun purnawirawan.
Menurutnya, indikator menteri yang bakal masuk radar reshuffle yaitu, kebocoran data pribadi, konsolidasi tahapan Pemilu serentak di 2024, dan percepatan investasi untuk memacu rehabilitasi.
"Indikator tersebut sudah mengarah kepada menteri yang dimaksud karena sering kali reshuffle itu dilakukan tidak dasar evaluasi, namun akomodasi," tambahnya.
Oleh sebab itu, Dianta menyarankan kepada pemerintah untuk ke depannya memastikan proses reshuffle bisa tetap berjalan baik dan harus memiliki korelasi linear terhadap approval rating (kepuasan) masyarakat terhadap pemerintah.
“Siapapun menteri barunya, dia [menteri baru] harus siap langsung ikut lari bersama para menteri yang lain. Karena tidak ada waktu inkubasi buat menteri baru,” kata Dianta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
- Yamaha-Udinus Semarang Gelar Lomba Animasi, Ini Ketentuan dan Cara Daftarnya
- Musim Tanam Tembakau di Tembakau Dimulai, Acara Wiwit Digelar Sabtu Besok
- Berikut Ini Nama-nama Anggota DPRD Gunungkidul yang Terpilih di Pemilu 2024
- Indonesia Hadapi Guinea Tanpa Justin Hubner, PSSI Coba Datangkan Elkan Baggott
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Pemda DIY Kirim Nama Calon Pj Wali Kota Jogja dan Pj Bupati Kulonprogo ke Kemendagri
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- Mendagri Sebut Pilkada 2024 Telan Anggaran hingga Rp27 Triliun
- AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza
- Gabung Afsel, Turki Ajukan Kejahatan Genosida Israel ke Mahkamah Internasional
- Turki Stop Perdagangan dengan Israel. Buntut Pengiriman Bantuan ke Gaza Terhambat
- Jokowi Apresiasi Perjuangan Garuda Muda di Piala Asia U-23/2024
- Prancis Kecam Serangan Drone Israel k Konvois Bantuan Kemanusiaan Yordania di Gaza
- AHY Akan Deklarasikan Bali sebagai Pulau Lengkap
Advertisement
Advertisement