Advertisement
Akhir Tahun Jadi Ujian Indonesia Hadapi Potensi Gelombang Ketiga Covid-19
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Indonesia berpotensi mengalami lonjakan gelombang ketiga Covid-19 sehingga semua pihak perlu mempelajari pola kenaikan kasus selama pandemi berlangsung di Tanah Air.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan kasus positif Covid-19 baru telah turun selama 10 pekan terakhir. Namun dengan adanya wacana kegiatan besar kembali diizinkan dan ditambah periode Natal dan Tahun Baru 2022, Indonesia dibayangi oleh gelombang Covid-19 selanjutnya.
Advertisement
"Berdasarkan pengalaman, kenaikan kasus hampir selalu terjadi pasca kegiatan besar," Wiku memberi Keterangan Pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Kamis (30/9/2021) yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Menurut Wiku, kebijakan pembatasan mobilitas dan aktivitas masyarakat adalah faktor utama menekan laju penyebaran virus Corona. Namun pendekatan tersebut tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu yang lama, karena akan berdampak pada sektor ekonomi dan juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Oleh karena itu disiplin protokol kesehatan menjadi upaya paling mudah dan murah yang bisa dilakukan.
Adapun sebagai pembelajaran pertama, kenaikan kasus Covid-19 pertama terjadi pascaperiode Idulfitri tahun 2020. Meskipun saat itu diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan mudik ditiadakan, tetapi kasus tetap naik hingga 214 persen. Kenaikan mulai terjadi 2 minggu pasca-lebaran dan bertahan selama 7 minggu.
Setelah itu, puncak pertama kasus Covid-19 di Indonesia terjadi pada November 2020 hingga Januari 2021. Kenaikan ini merupakan akumulasi dari event kolektif yang dimulai dari hari kemerdekaan 17 Agustus, Maulid Nabi pada 28-29 Oktober, serta Natal dan Tahun Baru 2021.
Saat itu kasus baru naik sebesar 389 persen dan bertahan hingga 13 minggu. Setelah puncak pertama, kasus sempat menurun selama 15 minggu.
Indonesia masuk pada puncak kedua pasca-Idulfitri 2021. Meskipun saat itu aturan peniadaan mudik telah diberlakukan, kegiatan berkumpul bersama keluarga pada satu wilayah yang sama atau wilayah aglomerasi tetap dilakukan oleh sebagian besar masyarakat.
"Hal ini terjadi karena masyarakat merasa aman dengan turunnya kasus Covid-19 selama 15 minggu berturut-turut
Selain itu, adanya varian Delta yang menyebarluas di Indonesia, juga berperan besar pada gelombang besar kedua tersebut. Sebagai akibatnya, kasus naik hingga 880 persen.
Namun, lonjakan kedua berlangsung lebih singkat selama 8 minggu daripada lonjakan kasus pertama yang bertahan selama 13 minggu. Hal ini terjadi karena kemampuan kesadaran dan respon kolektif antara seluruh lapisan masyarakat dan pemerintah.
Kondisi lonjakan kedua mendorong diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan akhirnya memengaruhi kondisi ekonomi Indonesia.
Pada Kuartal ketiga 2021, pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 2 persen. Angka ini turun sekitar 5 persen dari pertumbuhan ekonomi pada Kuartal kedua yaitu 7,0 tujuh persen.
"Sekali lagi saya tekankan bahwa apapun upaya yang akan dilakukan jika pelaksanaan dan pengawasan protokol Kesehatan tidak kuat, maka hal tersebut tidak akan berjalan dengan efektif," kata Wiku.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Jadwal KRL Solo Jogja Jumat 3 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Palur Solo
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement