Advertisement
Mahasiswa UNS Meninggal dalam Diklat Menwa, Pakar Sebut Militerisme Tak Lagi Relevan di Kampus
Advertisement
Harianjogja.com, SOLO—Wajah resimen mahasiswa (menwa) dalam sorotan setelah meninggalnya seorang peserta diklat Korps Mahasiswa Siaga (KMS) Batalyon 905 Jagal Abilawa UNS. Peristiwa ini dinilai menunjukkan sistem yang tidak beres dalam organisasi bercorak militeristik tersebut. Menwa perlu adaptif dengan iklim demokrasi di kampus sehingga kegiatan mereka kontekstual terhadap perkembangan zaman.
Hal itu disampaikan Kepala Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogja, Najib Azca, saat berbincang dengan JIBI, Selasa (26/10/2021). Najib mengatakan Menwa di masa depan perlu diletakkan dalam kerangka pendidikan kampus. Menwa, imbuh Najib, tak bisa lagi mempertahankan pendekatan militeristik seperti halnya saat Orde Baru. “Organisasi bercorak militeristik sudah tidak relevan dengan konteks menghidupkan iklim kampus yang demokratis,” ujar pengajar senior di Departemen Sosiologi UGM itu.
Advertisement
BACA JUGA: Mahasiswa Meninggal akibat Dipukul Saat Ikut Diklat Menwa UNS, 18 Saksi Diperiksa
Pascareformasi, posisi menwa sebenarnya telah dibebaskan dari belenggu militerisme dengan keluarnya Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri yakni Menteri Pertahanan Keamanan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Menteri Dalam Negeri. Kebijakan itu membuat menwa hanya menjadi unit kegiatan mahasiswa (UKM) di bawah penguasaan kampus.
Namun pendekatan militeristik dalam menwa dihidupkan kembali oleh Kementerian Pertahanan pada 2015. Organisasi itu kembali di bawah komando tentara. Najib mengatakan menwa perlu mengembangkan kegiatan yang nirkekerasan jika masih ingin mendapat tempat di kampus maupun masyarakat umum. “Kalau tidak segera berbenah, saya khawatir keberadaan menwa justru melestarikan budaya kekerasan dan otoritarianisme dalam kampus,” ujarnya.
Najib menilai upaya pengembangan karakter dan kedisiplinan dapat dilakukan tanpa harus menggembleng fisik menjurus kekerasan. Menurut dia, penekanan tanggung jawab sosial, solidaritas pada rekan dan komunitas dapat menjadi pendekatan yang inovatif. Selain itu Najib mendorong Menwa mampu mengemas isu ketahanan negara dengan lebih kekinian. “Bagaimana menwa mampu meningkatkan jiwa nasionalisme melalui konten-konten digital yang mencerahkan.”
Meninggalnya peserta diklat Menwa UNS harus menjadi perhatian bagi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi. Najib menyebut bukan tak mungkin banyak kasus serupa di daerah lain tapi tak terungkap ke publik. “Apalagi sekarang pemerintah sedang menggalakkan program Kampus Merdeka. Artinya kampus perlu memberi ruang kreasi dan inovasi, tentunya yang nirkekerasan,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Layak Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
- Uzbekistan jadi Lawan Garuda Muda di Semifinal setelah Kandaskan Arab Saudi 2-0
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement