Advertisement
Covid-19 Meledak di Eropa, Jokowi Ingatkan Waspada
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya dan seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan guna mencegah kembali terjadinya lonjakan Covid-19 seperti yang saat ini dialami beberapa negara di Eropa.
Arahan dari Presiden Jokowi itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Luhut menyatakan bahwa Indonesia harus belajar dari lonjakan Covid-19 yang dialami negara-negara di Eropa.
Advertisement
"Dalam Ratas yang dipimpin Presiden siang ini, beliau [Presiden Jokowi] menyampaikan bahwa kita harus betul berhati-hati dan belajar dari pengalaman negara-negara di Eropa yang mengalami lonjakan kasus harian cukup besar akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan," kata Luhut dalam keterangan pers secara virtual, Senin (8/11/2021).
BACA JUGA : Kasus Covid-19 di Bantul Meledak, Sehari 929 Orang Terpapar
Luhut menyatakan pemerintah juga terus berupaya mencegah masuknya varian baru Covid-19 dari luar negeri, khususnya varian Delta AY.4.2 yang telah terdeteksi di beberapa negara.
“Itu [Varian Delta AY.4.2] sudah ada dari Inggris dan masuk ke Malaysi, varian Delta AY.4.2 ini harus diwaspadai. Jadi bukan tidak mungkin, nanti kalau orang datang dari luar [negeri] kita bisa lakukan mungkin karantinanya naik jadi 7 hari,” ujar Luhut.
Sementara itu, Guru Besar Universitas Indonesia Profesor Zubairi Djoerban menyampaikan penyebab kasus Covid-19 di Benua Biru bisa kembali naik.
“Kebangkitan Covid-19 Eropa Beberapa cabut pembatasan dan lepas masker. Vaksin tersedia, tapi banyak penolakan," kata Zubairi dikutip dari akun Twitter @ProfesorZubairi, Senin (8/11/2021).
Lebih lanjut, Zubairi mengungkapkan 13 dari 45 negara, mengalami peningkatan kasus Covid-19 hingga mencapai dua kali lipat.
"Kematian di atas 1.000 per hari di Rusia. Negara yang kasus dan kematiannya tinggi ada di peringkat bawah vaksinasi,” ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah beberapa negara di Uni Eropa Timur telah mengumumkan pengetatan bagi kegiatan penduduknya.
BACA JUGA : Corona di Jogja Hari ini Meledak! Rekor Tertinggi selama
Pada pekan ketiga bulan lalu, Negara Baltik yang memiliki populasi hingga 1,9 juta orang ini akan menutup bar dan pertokoan.
Latvia juga akan menerapkan pembatasan dan melanjutkan sekolah jarak jauh. Sementara negara lainnya juga tidak akan berbeda jauh.
Negara tetangga Estonia ini mungkin akan menyusul jika situasi di sana menjadi jauh lebih buruk.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menilai, cakupan vaksin yang tidak merata dan pelonggaran prokes telah membawa Eropa kembali ke titik kritis pandemi Covid-19.
Jumlah kasus di benua biru itu mendekati rekor dan diperkirakan jika lonjakan terus terjadi maka kasus kematian akan mencapai 500.000 kasus pada Februari tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Gelar Workshop, ANPS Bahas Pentingnya AI Dalam Dunia Pendidikan
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Seleksi ASN 2024 Segera Dibuka Bulan Depan, Ada 1,2 Juta Lowongan
- Respon Ajakan Prabowo, Presiden Ingin Pertemuan Presidential Club Digelar Dua Hari Sekali
- Banjir Setinggi 3 Meter di Luwu Sulsel Sebabkan 14 Warga Meninggal Dunia
- Aturan Barang dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Zulhas Minta Jastiper Taati Hukum
- Otorita IKN Peroleh Hibah Kota Cerdas dari Amerika Serikat Senilai Rp31 Miliar
- Gerindra Pastikan Usung Dedi Mulyadi untuk Pilgub Jabar 2024
- BNPB Kerahkan Helikopter untuk Evakuasi Korban Erupsi Gunung Raung
Advertisement
Advertisement