Advertisement

Indonesia Dianggap Tingkat Literasinya Rendah, Begini Realita Survei Minat Baca di Solo

Newswire
Jum'at, 26 November 2021 - 19:47 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Indonesia Dianggap Tingkat Literasinya Rendah, Begini Realita Survei Minat Baca di Solo Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SOLO-Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Solo melakukan survei minat baca. Hasilnya minat baca warga Kota Solo masuk dalam kategori memuaskan.

Dalam survei yang digelar sepanjang Oktober-November 2021 tersebut, indeks minat baca dan indeks kegemaran membaca warga berada di nilai 74,54 dan 79,37 (skala penilaian 0-100).

Advertisement

Hasil ini cukup mengejutkan mengingat Indonesia dianggap sebagai negara dengan tingkat literasi rendah.

Dalam survei Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis pada 2019, Indonesia menempati ranking ke-62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi.

Total jumlah bahan bacaan dengan total jumlah penduduk Indonesia memiliki rasio nasional 0,09. Artinya satu buku ditunggu oleh 90 orang setiap tahun. Standar UNESCO, perlu minimal tiga buku baru untuk setiap orang setiap tahun.

Kabid Perpustakaan Disarpus Solo, Samsu Tri Wahyudin, mengatakan minat baca dan kegemaran membaca masyarakat Solo tergolong tinggi jika merujuk survei terbaru.

Baca juga: Corona di Jogja Hari Ini Meroket Lagi, Tertinggi se-Indonesia

Samsu mengatakan survei digelar dengan responden acak di lima kecamatan dan 54 kelurahan di Kota Bengawan. Disarpus bekerja sama dengan konsultan dari Jakarta dalam melaksanakan survei dua bulan terakhir.

“Kami ingin mendapatkan gambaran secara umum tentang minat baca warga. Secara keseluruhan, indeksnya memuaskan,” ujar Samsu kepada Solopos.com, Kamis (25/11/2021).

Pengukuran Indeks Minat Baca menggunakan 4 aspek dan 18 indikator, sedangkan pengukuran Indeks Kegemaran Membaca menggunakan 3 aspek dan 11 indikator. Indikator dengan nilai paling tinggi yakni terkait pernyataan “kegiatan membaca memberi kenikmatan tersendiri “ (80,12).

Adapun indikator dengan nilai paling rendah muncul di pernyataan “tidak cepat bosan jika membaca buku yang tebal” (68,18). Meski tingkat kegemaran membaca dalam survei relatif baik, Disarpus enggan berpuas diri.

Samsu mengatakan upaya meningkatkan budaya literasi terus digeber, terutama di wilayah dengan indeks minat baca yang masih kurang. Pihaknya juga mendorong partisipasi masyarakat dan komunitas untuk aktif dalam kegiatan perpustakaan.

“Bisa lewat lomba atau kegiatan lain yang melibatkan aktivitas membaca. Bacaan digital atau e-book juga perlu diperbanyak untuk menyasar generasi muda.”

Seorang warga Solo, Anita, 29, mengaku cukup kaget dengan hasil survei yang menunjukkan tingginya minat baca warga Solo. Dia melihat warga, terutama anak-anak, kini justru lebih hobi menonton televisi dan bermain gadget.

“Kalau memang surveinya [minat baca] tinggi tentu perlu diapresiasi. Namun pemerintah jangan cepat puas. Banyak kampung di Solo yang belum punya akses buku bacaan yang layak,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jadwal Pemadaman Listrik Rabu 24 April 2024, Cek Lokasinya!

Jogja
| Rabu, 24 April 2024, 07:17 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement