Advertisement
Peneliti Ungkap Faktor Pengaruh di Layanan Transaksi Elektronik
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Peneliti menemukan adanya sejumlah faktor yang mempengaruhi penerimaan layanan e-wallet atau transaksi elektronik di Indonesia.
Peneliti yang juga mahasiswa Program Studi Informatika Program Magister FTI UII Anggraeni Dias Saputri menjelaskan ia menemukan tujuh dari sembilan faktor yang diteliti terbukti berpengaruh signifikan terhadap penerimaan layanan e-wallet di Indonesia. Di antaranya adalah kemudahan dalam penggunaan layanan, keamanan layanan, kondisi fasilitas penunjang layanan, persepsi kegunaan dari layanan, finansial insentif yang diberikan oleh layanan, persepsi kenikmatan atau kesenangan dan pengaruh dari lingkungan sekitar.
Advertisement
“Terdapat satu faktor yang tidak ditemukan berpengaruh secara signifikan atas penerimaan layanan e-wallet di Indonesia dalam penelitian ini, yaitu faktor risiko,” katanya dalam rilisnya, Sabtu (4/12/2021).
Penelitian ini juga menemukan adanya efek moderasi dari jenis kelamin, usia, asal daerah, sektor pekerjaan, bidang pekerjaan, pendapatan dan pendidikan. Pengaruh sosial berdampak untuk perempuan namun tidak untuk laki-laki, begitu pula dengan persepsi kesenangan. Penggunaan layanan dan keamanannya berdampak bagi laki-laki maupun perempuan, serta usia tua maupun usia muda.
“Pengaruh sosial dan persepsi kesenangan berdampak pada responden yang berasal dari luar pulau Jawa, sedangkan fasilitas penunjang layanan justru berdampak pada responden asal Pulau Jawa,” katanya.
Ketua Program Studi Informatika Program Magister FTI UII Izzati Muhimmah menambahkan faktor utama penerimaan layanan e-wallet di Indonesia adalah kemudahan dalam penggunaannya. Hal ini dapat menjadi prioritas utama penyedia layanan e-wallet untuk membuat layanannya lebih mudah digunakan meskipun oleh pengguna pemula sekalipun. Kemudian meningkatkan kinerja dan pelayanan bantuan agar pengguna merasa lebih aman dan nyaman ketika terjadi kendala dalam menggunakan layanan.
“Pengaruh lingkungan cukup berperan dalam penerimaan layanan e-wallet, sehingga penyedia layanan disarankan untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang produknya melalui iklan dan promosi. Sehingga masyarakat dapat mengetahui kegunaan dan cara penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Siaran Pers
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- BMKG: Hari Ini Sebagian Besar Wilayah Indonesia Cerah!
- Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Kementerian PPPA: Jika Depresi Segera Cari Bantuan Profesional
- Menlu Retno Soroti Kesenjangan Pembangunan Negara Anggota OKI
- Aparat Indonesia Tangkap 2 Kapal Vietnam saat Curi Ikan di Perairan Natuna
- Terdampak Erupsi Gunung Raung, Bandara Samratulangi Mulai Beroperasi Normal
- Jokowi Bersepeda di Jalan Sudirman-Thamrin Minggu Pagi
- Basarnas Kerahkan 5 Unit Tim SAR Cari Korban Hilang Akibat Banjir Luwu
Advertisement
Advertisement