Advertisement

Terlilit Utang Rp35 Triliun, Begini Tren Penumpang Bandara Angkasa Pura I

Anitana Widya Puspa
Selasa, 07 Desember 2021 - 21:57 WIB
Bhekti Suryani
Terlilit Utang Rp35 Triliun, Begini Tren Penumpang Bandara Angkasa Pura I Salah satu bentuk layanan pelanggan (customer service) virtual di Bandara Lombok yang dikelola PT Angkasa Pura I. - Dok. Istimewa

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (persero) atau AP I mencatat pertumbuhan pergerakan penumpang sebesar 16,7 persen pada November 2021 dibandingkan dengan Oktober 2021 menjadi lebih dari 3,4 juta penumpang di tengah isu utang hingga Rp35 triliun.

Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan pada Oktober lalu, jumlah penumpang di bandara AP I sebanyak 2,86 juta. Faik menyebut jumlah penumpang pada November 2021 merupakan yang tertinggi sejak Januari 2021. Sebelumnya, pergerakan penumpang tertinggi terjadi pada Juni 2021 yaitu sebesar 3,4 juta pergerakan penumpang.

Advertisement

Pertumbuhan juga terjadi kepada pergerakan pesawat pada November 2021 yang tumbuh 12,1 persen dari 30.730 pergerakan pesawat pada Oktober 2021 menjadi 34.479 pergerakan pesawat pada November 2021. Begitu juga dengan trafik kargo yang tumbuh sekitar 1 persen  dari 39,02 juta kg pada Oktober menjadi 39,04 juta kg pada November 2021. 

BACA JUGA: Varian Omicron Diduga Sudah Menyebar di Indonesia

"Pergerakan penerbangan di 15 bandara yang kami kelola terus mengalami peningkatan pasca penerapan PPKM Darurat Juli lalu. Sepanjang November 2021 kami berhasil melayani hingga 3,4 juta penumpang atau mengalami peningkatan hingga 16,7 persen dibandingkan bulan Oktober di mana kami melayani 2,8 juta penumpang,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (7/12/2021).

Peningkatan tersebut, teerangnya, merupakan salah satu indikasi mulai kembalinya kepercayaan diri penumpang untuk melakukan perjalan udara seiring dengan semakin terkendalinya penanganan Covid-19 secara nasional.

Selain itu, peningkatan pergerakan penerbangan di tengah melandainya angka kasus Covid-19 di Tanah Air menunjukkan bahwa melakukan perjalanan udara melalui bandara adalah hal yang aman dilakukan dan bandara bukan merupakan penyebab munculnya klaster penularan Covid-19.

Adapun pergerakan penumpang tertinggi pada Oktober lalu terdapat di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar yang sebesar 739.406 pergerakan penumpang. Posisi kedua ditempati oleh Bandara Juanda Surabaya dengan 668.452 pergerakan penumpang, dan diikuti oleh Bandara I Gusti NgurahRai Bali sebanyak 555.897 pergerakan penumpang.

Sementara itu, total pergerakan penerbangan di 15 bandara AP I sejak Januari hingga November 2021 yaitu 24,69 juta pergerakan penumpang, 293.177 pergerakan pesawat, dan 340,98 juta kg kargo.

Pada November 2021, AP I melayani penumpang rata-rata 111.455 penumpang per hari di 15 bandaranya. Meski mencatatkan pertumbuhan rata-rata penumpang harian dibandingkan September lalu, peningkatan tersebut masih belum dapat menyamai kinerja harian sebelum penerapan PPKM Darurat, khususnya periode 18 Mei - 2 Juli lalu.

Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo membeberkan kondisi finansial yang dialami oleh AP I yang memiliki utang mencapai Rp35 triliun dan rugi per bulan mencapai Rp200 miliar.

Tiko, sapaan akrabnya menjelaskan beban keuangan yang mesti ditanggung oleh operator bandara pelat merah tersebut memang cukup berat dengan banyaknya bandara-bandara baru.

“AP I ini memang kondisinya berat, dengan utang Rp35 triliun dan rate loss [kerugian rata-rata] per bulan Rp200 miliar. Kalau tidak direstrukturisasi, setelah pandemi utangnya bisa mencapai Rp 38 triliun," kata Tiko dalam rapat dengan Komisi VI/DPR beberapa waktu lalu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Jalan Sleman Rusak Akibat Proyek Tol, Perbaikan Dilimpahkan ke Pengembang

Sleman
| Jum'at, 29 Maret 2024, 12:37 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement