Advertisement
Pekerja Kebersihan Wisma Atlet Sudah Dinyatakan Negatif Omicron
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA–Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap, bahwa pekerja kebersihan di Wisma Atlet yang sempat positif tertular Virus Corona varian Omicron, kini sudah dinyatakan negatif.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (16/11/2021), Budi mengatakan, berdasarkan hasil pemerikssaan polymerase chain reaction (PCR) terbaru, pekerja kebersihan berinsial N itu kini telah negatif Covid-19.
Advertisement
Demikian juga dengan 2 pekerja lainnya. Ketiga positif Covid-19, namun hanya N yang terinfeksi varian Omicron. Pasien N terkonfirmasi terinfeksi varian Omicron pada Rabu (15/12/2021).
Pada tanggal 8 Desember dilakukan PCR rutin untuk pekerja RSDC Wisma Atlet dan 3 orang dinyatakan positif. Oleh karena CT value pasien N sangat rendah, maka sampel dikirim untuk dilakukan whole genome sequencing (WGS), dan hasilnya keluar pada 15 Desember terkonfirmasi positif Omicron.
“Sedangkan 2 pasien lainnya tidak terkonfirmasi Omicron,” ujar Menkes.
Baca juga: Begini Cara Atasi Kantung Mata Menurut Dokter Kulit
Hasil PCR terbaru pasien N dan dua pasien lainnya saat ini sudah negatif.
Soal tingkat keparahan infeksi Virus Corona varian Omicron diungkap para peneliti dari Universitas Hong Kong. Mereka menemukan, bahwa varian Omicron lebih cepat menggandakan diri dibanding strain Delta. Varian ini 70 kali lebih cepat menggandakan diri, namun gejala yang ditimbulkannya ringan.
Para peneliti di Universitas Hong Kong yang dipimpin Dr Michael Chan Chi-wai, dikutip dari Channel News Asia, Kamis (16/12/2021), menemukan bahwa kendati lebih cepat menggandakan diri, perkembangbiakan Omicron di jaringan paru justru 10 kali lebih lambat dibanding Virus Corona asal Wuhan.
"Dengan menginfeksi lebih banyak orang, virus yang sangat menular dapat menyebabkan penyakit dan kematian yang lebih parah meskipun virus itu sendiri mungkin kurang patogen.”
Peneliti menduga hal itu memungkinkan gejala Covid-19 varian Omicron tidak terlalu parah. Meski begitu, jurnal ilmiah mencatat bahwa tingkat keparahan infeksi Virus Corona tidak hanya ditentukan replikasi atau perkembangbiakkan virus, tetapi juga oleh respons imun setiap orang terhadap Virus corona.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Dugaan Kekerasan Salah Satu SD di Banguntapan, Disdikpora Bantul: Sudah Dimediasi dan Selesai
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Arab Saudi Tangkap Warganya yang Bicarakan Perang Hamas-Israel di Media Sosial
- Heboh Efek Samping AstraZeneca Sebabkan TTS, Begini Respon Menteri Kesehatan
- Pemerintah Buka Seleksi CPNS Jalur Sekolah Kedinasan, Ada 3.445 Formasi
- Pilpres 2024 Usai, Anis Ajak Masyarakat Aceh Lanjutkan Perjuangan Perubahan
- Balas Serangan KKB Papua, Brimob dan Kopassus Diterjunkan
- Janji Tak Akan Intervensi Pembentukan Kabinet Prabowo, Jokowi: Kalau Usul Boleh
- Siap-Siap! Seleksi CPNS 2024 Segera Dibuka Mulai Bulan Depan, Cek Jadwal dan Formasinya
Advertisement
Advertisement