Advertisement
Hebat, Petani di Bolopleret Juwiring Semprot Hama Pakai Drone
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN—Petani di Desa Bolopleret, Kecamatan Juwiring, Klaten menyemprotkan hama di sawah seluas 25 hektare menggunakan drone, Minggu (2/1/2022). Selain lebih hemat tenaga dan biaya operasional, penyemprotan menggunakan drone bertujuan mendorong kawula muda tertarik terjun ke dunia pertanian di waktu mendatang.
Penyemprotan hama menggunakan drone merupakan yang pertama di Bolopleret. Penyemprotan menggunakan drone dipusatkan di areal pertanian milik Kelompok Tani Mardi Lestari Bolopleret, Kecamatan Juwiring. Tanaman padi yang disemprot sudah berusia 25 hari. Total lahan pertaniam di Bolopleret mencapai 65 hektare. Hama yang biasa menyerang tanaman padi di Bolopleret, seperti gulma, keong, sundep, wereng, dan tikus.
Advertisement
"Penyemprotan kali ini dilakukan secara modern, yakni dengan menggunakan drone. Para petani di sini sangat antusias mengikuti penyemprotan tanaman padi secara serentak. Penyemprotan di lahan 25 hektare cukup dilakukan dalam tempo singkat dengan biaya relatif murah," kata Kepala Desa (Kades) Bolopleret, Kecamatan Juwiring, Catur Joko Nugroho, Senin (3/1/2022).
Penyemprotan hama menggunakan drone, lanjut Catur Joko Nugroho, diharapkan dapat menarik perhatian kawula muda di desanya agar bersedia terjun di dunia pertanian. Di era milenial, sejumlah pemuda di Bolopleret sudah ada yang tertarik terjun ke dunia pertanian.
"Di Bolopleret sudah ada 10 petani muda yang mau terjun ke bidang pertanian. Para petani muda itu berusia 30 tahun. Mereka mengelola alat dan mesin pertanian (alsintan). Kami berharap, semoga dari dinas pertanian, baik di kabupaten atau pun provinsi bisa mengalokasikan untuk pembelian drone bagi kelompok tani," kata Catur Joko Nugroho.
Ketua Kelompok Tani Mardi Lestari Bolopleret, Aris Wisnu, mengaku para petani di kelompoknya sangat antusias mengikuti penyemprotan tanaman padi dengan menggunakan drone. Hal itu dinilai sangat efektif karena dilakukan secara serentak.
"Dari segi biaya, penyemprotan menggunakan drone lebih murah dibandingkan secara manual," katanya.
Hal senada dijelaskan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Desa Bolopleret, Kecamatan Juwiring, Wijiyanto. Penyemprotan tanaman padi menggunakan drone jauh lebih efisien dan efektif dibandingkan secara manual.
"Dari segi waktu, penyemprotan drone satu patok itu butuh 30 menit. Kalau secara manual butuh waktu dua jam. Penyemprotan dengan drone lebih murah dibandingkan secara manual [penyemprotan dengan drone kurang lebih Rp60.000 per patok sedangkan secara manual Rp80.000 per patok]," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Hari Buruh 2024, Bupati Bantul: Momentum Membangun Hubungan Industrial yang Harmonis
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Kerahkan Ribuan Personel untuk Amankan Peringatan Hari Buruh
- TNI AL Gagalkan Penyelundupan 1 Kilogram Sabu dan Ratusan Butir Ekstasi di Wilayah Perbatasan
- Badan Geologi Ungkap Kegempaan Gunung Ibu Meningkat Signifikan
- 7 Bandara di Sulawesi Ditutup Usai Gunung Ruang Kembali Erupsi, Berikut Daftarnya
- Komisaris HAM PBB Prihatin dengan Sikap Polisi AS yang Membubarkan Aksi Mahasiswa Pro Palestina
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Aksi Buruh 1 Mei: Masyarakat Diminat Hindari Kawasan Monas Jakarta
Advertisement
Advertisement