Advertisement
Pecah Perang Rusia-Ukraina! Pertama Kali NATO Aktifkan Kekuatan Darat, Udara dan Laut
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Untuk pertama kalinya, NATO Response Force telah diaktifkan sebagai tindakan defensif menanggapi invasi berkelanjutan Rusia ke Ukraina.
Panglima Tertinggi Sekutu NATO Jenderal Tod Wolters mengaktifkan kekuatan multinasional yang terdiri dari pasukan darat, udara, laut dan operasi khusus dari sekutu yang dapat dikerahkan dengan cepat untuk mendukung aliansi NATO, seperti dikutip dari CNN, Jumat (25/2/2022).
Advertisement
Aktivasi pasukan tanggap tidak berarti bahwa pasukan Amerika Serikat (AS) atau NATO akan masuk ke Ukraina, karena negara itu bukan anggota.
Presiden AS Joe Biden telah menjelaskan bahwa pasukan AS dikerahkan ke Eropa timur untuk membantu memperkuat negara-negara NATO yang gelisah tentang tindakan agresif Rusia, dan mereka tidak akan berperang di Ukraina.
“Ini adalah momen bersejarah dan pertama kalinya Aliansi menggunakan pasukan dengan kesiapan tinggi ini dalam peran pencegahan dan pertahanan. Mereka mewakili kekuatan tempur yang fleksibel dan kredibel yang dapat digunakan dalam berbagai cara dan kami memanfaatkan sepenuhnya kelincahan bawaan mereka,” ujar Wolters mengatakan dalam sebuah pernyataan.
"Langkah-langkah pencegahan ini bijaksana dan meningkatkan kecepatan, daya tanggap, dan kemampuan kami untuk melindungi dan melindungi satu miliar warga yang kami bersumpah untuk melindungi."
Pasukan belum dikerahkan tetapi dalam keadaan siaga. Tidak jelas berapa banyak pasukan yang akan ditampung oleh pasukan tanggap NATO.
Keputusan untuk mengaktifkan pasukan respons diumumkan setelah panggilan telepon Jumat (25/2/2022) pagi dengan para pemimpin NATO.
BACA JUGA: 10 Jembatan Misterius yang Dikenal Angker di Dunia, Beberapa Ada di Indonesia
Dalam sebuah pernyataan di telepon, Biden mengatakan NATO tetap bersatu untuk menghadapi ancaman Putin terhadap perdamaian dan keamanan internasional.
"Kami bergabung hari ini dengan mitra dekat kami Swedia, Finlandia, dan Uni Eropa," bunyi pernyataan itu.
“Presiden Putin telah gagal dalam tujuannya untuk memecah belah Barat. NATO bersatu dan teguh seperti sebelumnya, dan NATO akan mempertahankan Pintu Terbukanya bagi negara-negara Eropa yang memiliki nilai-nilai yang sama dengan kami dan yang suatu hari nanti mungkin ingin bergabung dengan Aliansi kami. "
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan pada hari Jumat (25/2/2022), bahwa aliansi masih perlu berbuat lebih banyak untuk menekan Kremlin untuk mengakhiri agresi militer di Ukraina.
"Kami harus siap untuk berbuat lebih banyak, bahkan jika itu berarti kami harus membayar harganya, karena kami berada di sini untuk jangka panjang," katanya.
“Kami harus menganggap ini serius, dan itulah mengapa kami sekarang mengerahkan pasukan respons NATO untuk pertama kalinya dalam konteks pertahanan kolektif,” lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- KKB Kembali Berulah, Serang Gereja dan Rampas Ponsel Warga Papua
- Balas Serangan Roket Hamas yang Tewaskan 3 Tentara, Israel Bombardir Rafah
- Makan dan Bayar Seenaknya di Warteg, Pria Ini Ditangkap Polisi
- PAN Buka Peluang Eko Patrio hingga Anak Zulhas Jadi Cagub di Pilkada DKI Jakarta
- Soroti Kurangnya Dokter Spesialis di Indonesia, Jokowi Kaget: Masih Kurang 29.000
- AstraZeneca Diduga Picu Pembekuan Darah, BPOM Sebut Vaksin Sudah Tidak Beredar di Indonesia
- Hamas Minta Jusuf Kalla Bantu Mediasi Konflik Israel dengan Palestina
Advertisement
Advertisement