Advertisement
PSI Dukung Jokowi 3 Periode, Pengamat Sebut Memalukan!
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Dukungan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terhadap Joko Widodo (Jokowi) untuk menjabat presiden tiga periode dinilai kontradiktif dengan pencitraannya sebagai partai golongan kaum muda.
Pengamat politik dari Parsyndicate Virdika Rizki Utama mengatakan dalam sejarah Indonesia, citra generasi muda justru terkenal karena kritis dan gigih mengawasi kekuasaan.
Advertisement
“Mereka tak berani mengkritik kebijakan pemerintah yang keliru. Lebih memalukan, mereka mengkultuskan individu,” ujar penulis buku kontroversial ‘Menjerat Gus Dur’ tersebut kepada Bisnis, Kamis (3/3/2022).
Menurut Virdika, politik pemuda bukan mengekor kepada penguasa. “Bisa dibaca literasi sejarah tentang gerakan pemuda. Mereka jadi pengawas paling gigih kekuasaan-selain pers, sebab harta anak muda adalah keberanian dan idealisme,” ujar Virdika.
Selain itu, dukungan tiga periode terhadap Jokowi, ujar Virdika, menunjukan bahwa PSI bukan partai yang ingin mengubah wajah dan warna perpolilitikan Indonesia.
“Kita tahu bagaimana dalam sejarah, kalau seorang individu atau penguasa dikultuskan. Tak ada bedanya PSI dengan partai-partai lama itu,” lanjutnya.
Virdika menilai, konsep politik PSI harus sesuai dengan jiwa pemuda karena pemilihnya anak muda perkotaan kelas menengah. Di antaranya isu perubahan iklim, antikorupsi, dan nasib petani-buruh.
“Mereka mestinya peka bahwa ada beberapa isu yang mewakili anak muda dan berpotensi menambah jumlah pemilihnya, tapi tak sejalan dengan anak muda (dalam hal ini mahasiswa misalnya). Contohnya demo UU Omnibus Law, pelemahan KPK, dan rencana penundaan pemilu atau penambahan masa jabatan presiden,” paparnya.
Namun, Virdika menyayangkan PSI justru menjadi humas penguasa. Menurut dia, sampai saat ini belum terlihat jelas visi dan misi PSI.
“Misi politik selama ini kan hanya dekat dan berlindung pada pemguasa atau lebih tepatnya satu individu. Apa lagi yang mau dijual? Sentimen terhadap pengkrritik atau yang disebut anti-Jokowi? Kalau terus seperti itu berarti PSI juga merawat polarisasi di masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya, PSI mengaku mendukung apabila Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai presiden tiga periode melalui mekanisme amendemen konstitusi. Sekretaris Jenderal PSI, Dea Tunggaesti mengatakan, sebagai pecinta dan pengagum Jokowi, PSI mendukung dia kembali terpilih namun harus melalui mekanisme amendemen konstitusi itu.
"Kami sebagai pecinta dan pengagum Pak Jokowi, tentunya akan selalu dan tetap mendukung Pak Jokowi memimpin Indonesia kembali, namun tentunya hal tersebut harus didasari oleh amandemen konstitusi yang memperbolehkan Pak Jokowi berlaga kembali 2024," kata Dea dalam keterangan tertulis, Rabu (2/3/2022).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kerusakan Akibat Gempa Garut Terjadi di Empat Kabupaten, Terparah Bandung
- Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring
- Pelatih Shin Tae-yong Diusulkan Dapat Gelar Kehormatan Warga Negara Indonesia
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
Advertisement
Pilkada Kulonprogo, DPC PDIP Terima Pendaftaran Kader Partai Lain
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sandiaga Angkat Bicara Terkait Syuting Film Artis Korea di Bali yang Terkendala Imigrasi
- Ungkap Praktik Mafia Tanah, Ini Solusi yang Ditawarkan AHY
- Kementan Kawal Sistem Pompanisasi Lahan Pertanian Atasi Dampak El Nino
- 12 Pesawat Tempur China Terbang Rendah di Wilayah Taiwan
- Puluhan Benda Bersejarah dari Masa Majapahit, Dikembalikan AS ke Indonesia dan Kamboja
- Ada Potensi 6 Juta Ounce Emas di Tanah Papua yang Belum Terjamah Freeport
- 2.086 Hektare Lahan di IKN Bermasalah, AHY: Kami Komunikasikan dengan DPR
Advertisement
Advertisement