Advertisement
Rusia Diboikot Banyak Negara, Putin Ancam Putuskan Aliran Gas Ke Eropa
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Sikap Moskow memicu kekhawatiran perang energi dengan mengancam akan menutup aliran pipa gas utama ke Jerman. Hal ini terjadi setelah Amerika Serikat mendorong sekutu Eropanya memboikot impor minyak asal Rusia akibat invasinya ke Ukraina.
Dalam sebuah pidato di televisi pemerintah Rusia, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan, "Penolakan terhadap minyak Rusia akan menyebabkan konsekuensi bencana bagi pasar global, dan harga minyak bisa naik hingga lebih dari US$300 per barel."
Advertisement
Novak mengutip keputusan Jerman bulan lalu untuk menghentikan sertifikasi Nord Stream 2, pipa sekunder, dengan mengatakan, “Kami memiliki hak untuk mengambil keputusan yang cocok dan memberlakukan embargo pada pemompaan gas melalui pipa gas Nord Stream 1.”
BACA JUGA: Ledok Sambi Kaliurang, Wisata Tersembunyi di Sleman
Dia mengklaim tidak mungkin untuk segera menemukan pengganti minyak Rusia di pasar Eropa. “Ini akan memakan waktu bertahun-tahun, dan itu masih akan jauh lebih mahal bagi konsumen Eropa. Pada akhirnya, mereka akan paling dirugikan oleh hasil ini,” katanya seperti dikutip TheGuardian, Selasa (8/3/2022).
Analis Bank of America mengatakan harga minyak mentah bisa mencapai US$200 per barel jika sebagian besar ekspor Rusia dihentikan. Harga minyak mencapai level tertinggi sejak 14 tahun pada hari ini setelah minyak mentah berjangka Brent mencapai setinggi US$125,19 per barel.
Ancaman Novak mengacu pada pipa gas Nord Stream 1 ke Jerman dan mengikuti komentar kepala kebijakan iklim Komisi Eropa bahwa UE dapat menghentikan diri dari gas Rusia dalam beberapa tahun dan mulai membatasi ketergantungannya dalam beberapa bulan.
“Ini tidak mudah, tetapi layak,” kata Frans Timmermans kepada Komisi urusan Lingkungan parlemen Eropa pada hari Senin. Rusia sendiri memasok sekitar 40% gas ke Eropa.
Invasi Rusia ke Ukraina telah memicu kekhawatiran keamanan energi. Sementara itu, Komisi Eropa mengusulkan rencana untuk mendiversifikasi pasokan bahan bakar fosil Eropa dari Rusia dan berpindah lebih cepat ke energi terbarukan.
Joe Biden mengadakan konferensi video dengan para pemimpin Prancis, Jerman dan Inggris pada hari Senin dan mendorong untuk melarang impor minyak Rusia. Namun AS bersedia untuk bergerak maju tanpa sekutu Eropa, ujar dua orang yang mengetahui masalah tersebut.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mengungkapkan bahwa ide tersebut mendapatkan daya tarik di Gedung Putih dan telah menjadi subjek “diskusi yang sangat aktif”. Boris Johnson menuai kritik setelah mengatakan Inggris mungkin harus meningkatkan produksi gas dan minyak domestiknya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : TheGuardian
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Jadwal KRL Jogja Solo Jumat 3 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement