Advertisement
Gara-Gara Serangan Drone, Kilang Minyak di Arab Saudi Ludes Terbakar!
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA – Satu unit kilang minyak di ibu kota Riyadh, Arab Saudi, terbakar setelah menjadi sasaran serangan drone, Kamis (10/03/2022). Kendati demikian, kebakaran ini tidak menyebabkan gangguan pasokan minyak.
"Kilang minyak Riyadh diserang oleh satu drone, menyebabkan kebakaran kecil yang telah dikendalikan," demikian pernyataan Kementerian Energi Arab Saudi kepada media Badan Pers Saudi, Jumat (11/03/2022) tanpa menyalahkan milisi Houthi secara gamblang.
Advertisement
"Serangan ini tidak menyebabkan korban luka atau meninggal, tak juga membawa dampak terhadap suplai minyak dan produk lainnya," lanjut pernyataan tersebut, dikutip dari AFP.
Kendati demikian, badan tersebut mengklasifikasikan serangan kilang minyak ini sebagai aksi 'sabotase dan terorisme.' Serangan ini bukanlah pertama kali menimpa Arab Saudi dan negara sekutunya menghadapi ancaman fasilitas umum.
Fasilitas umum di negara-negara koalisi Saudi kerap menjadi sasaran serangan dari kelompok Houthi di Yaman. Beberapa bulan lalu, sebanyak tiga orang tewas akibat ledakan truk tangki bahan bakar di Uni Emirat Arab. Ledakan ini disebut disebabkan oleh kelompok Houthi.
Meski telah berupaya menjaga jarak dari konflik dengan kelompok Houthi, UEA masih kerap menjadi sasaran mereka.
UEA berhenti mengirim pasukannya ke Yaman sejak 2019. Tetapi, UEA masih memberikan dukungan logistik terhadap pasukan koalisi Saudi di Yaman.
BACA JUGA: Pesan Mbah Maridjan agar Merapi Ora Nesu Viral Lagi
Adapun, konflik yang terjalin antara kelompok Houthi dan koalisi Saudi sudah berlangsung sejak lama.
Ketika perang sipil pecah di Yaman pada 2014, pemberontak Houthi berhasil mengambil ibu kota Sanaa. Setelah itu, perang ini berubah, dari yang tadinya hanya melawan pemerintahan resmi Yaman pimpinan Presiden Mansour Hadi, menjadi konflik regional.
Kemudian, koalisi militer pimpinan Saudi memutuskan melakukan intervensi di wilayah itu pada 2015. Sejak itu, Arab Saudi mendukung pemerintah Yaman, sementara Iran mendukung kelompok Houthi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Aturan Baru Haji, Pemerintah Arab Saudi Larang Semua Orang Masuk Makkah Tanpa Izin, Termasuk Penduduk Setempat
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
Advertisement
DBD Menggila di Kulonprogo, Ini Kapanewon dengan Kasus Terbanyak
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Korban Tewas Akibat Baniir dan Longsor di Kabupaten Luwu Jadi 14 Orang
- Bareskrim Gerebek Pabrik Sabu di Vila Bali, 3 WNA Ditangkap
- Korlantas Uji Coba Kirim Surat Tilang via Whatsapp
- Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal
- Kapal KLM yang Mengangkut Sembako Tenggelam di Perairan Meranti, 9 Awak Selamat
- Melaju ke Final, BNI Apresiasi Keberhasilan Tim Thomas dan Uber Indonesia
- BMKG: Hari Ini Sebagian Besar Wilayah Indonesia Cerah!
Advertisement
Advertisement