Advertisement
Ilmuwan: Planet Mirip Bumi Diduga Mengorbit di Zona Layak Huni
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA -Ilmuwan mengatakan berdasarkan hasil penelitian pada puing-puing planet, termasuk beberapa objek seukuran bulan, kemungkinan ada sebuah planet ekstrasurya berbatu di dalam zona layak huni zombie bintang.
Bintang yang dimaksud adalah katai putih yang disebut WD1054–226, sisa pendinginan bintang yang menghabiskan semua bahan bakar pada intinya.
Advertisement
Melansir Space.com, planet itu, adalah raksasa gas, sebuah planet yang mirip dengan Jupiter, dan tidak berada di dekat zona layak huni (biasanya didefinisikan sebagai tempat air cair mungkin ada di permukaan planet berbatu).
"Kemungkinan sebuah planet besar di zona layak huni sangat menarik dan juga tak terduga; kami tidak mencari ini," Jay Farihi, astrofisikawan di University College London dan penulis utama studi tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Fahiri mengingatkan bahwa memastikan keberadaan planet dengan teknologi saat ini tidak akan mudah. "Konfirmasi mungkin datang dengan membandingkan model komputer dengan pengamatan lebih lanjut dari bintang, dan puing-puing yang mengorbit," katanya.
WD1054–226, hanya berjarak 117 tahun cahaya dari Bumi, cukup dekat untuk diamati secara langsung oleh banyak teleskop.
Baca juga: Begini Kondisi Oksigen di Bumi 800 Juta Lalu?
Para peneliti menyadari sebuah planet mungkin mengorbit katai putih dari "pronounced dips in light" yang terdeteksi oleh Teleskop Teknologi Baru 3,5 meter milik European Southern Observatory di La Silla Observatory di Chili. Pengamatan tambahan dengan teleskop ruang angkasa pemburu planet NASA, Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS), menjelaskan lebih banyak mengapa perubahan kecerahan ini mungkin terjadi.
Penurunan WD1054–226 dalam luminositas cocok dengan 65 awan puing planet "berjarak merata" yang mengelilingi bintang setiap 25 jam, menurut data. Distribusi teratur puing-puing di ruang angkasa menunjukkan bahwa planet terestrial (seukuran dengan Bumi) mungkin menjaga semuanya tetap pada tempatnya.
Katai putih memberikan sedikit gambaran tentang apa yang akan terjadi di tata surya kita ketika matahari kehabisan hidrogen dalam waktu sekitar lima miliar tahun. Sebelum runtuh menjadi katai putih yang kurang memuaskan, bintang-bintang melewati apa yang disebut fase raksasa merah. memperluas 100 hingga 1.000 kali dan membakar planet-planet yang paling dekat dengan mereka.
Ketika matahari berubah menjadi raksasa merah, kehidupan di Bumi tidak mungkin lagi. Untuk sementara, zona layak huni akan bergerak ke arah luar tata surya, sebelum menyusut lagi hanya mencakup lingkungan terdekat dari katai putih yang berdenyut.
Planet teoretis di WD1054–226 berada dalam wilayah layak huni katai putih. Dia mengorbit pada jarak 1,6 juta mil (2,5 juta kilometer) dari bintang induknya, sekitar 28 kali lebih dekat dari Merkurius ke matahari.
Lebih menarik lagi, semua puing dan kemungkinan planet pasti telah terbentuk atau entah bagaimana tiba di daerah itu setelah raksasa merah itu runtuh menjadi katai putih. Itu karena bahannya sangat dekat sehingga akan dimakan oleh raksasa merah.
“Diharapkan orbit di sekitar katai putih ini tersapu bersih selama fase bintang raksasa dari kehidupannya, dan dengan demikian setiap planet yang berpotensi menampung air dan karenanya, kehidupan, akan menjadi perkembangan baru-baru ini,” tambah pernyataan itu. "Area itu akan dapat dihuni setidaknya selama dua miliar tahun, termasuk setidaknya satu miliar tahun ke depan."
Sebuah makalah berdasarkan penelitian ini diterbitkan 8 Februari di Pemberitahuan Bulanan Royal Astronomical Society.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
- 26 Pelaku Prostitusi Ditangkap Polres Klaten saat Operasi Pekat Candi 2024
- Menilik Kesuksesan Kaliwedi Sragen Kembangkan Agrowisata hingga Waterboom
- BPJPH Bersama Industri dan Designer Luncurkan Indonesia Global Halal Fashion
- MWA UNS Solo Bentuk Panitia Pemilihan Rektor Periode 2024-2029, Ini Susunannya
Berita Pilihan
- Erupsi Lagi, Gunung Semeru Semburkan Awan Panas Guguran
- Ini Profil Keseharian Harvey Moeis Suami Sandra Dewi yang Terseret Korupsi PT Timah
- Perbaikan Jalur Pantura Demak-Kudus Ditarget Rampung Sebelum April 2024
- Gugatan Sengketa Pilpres, Mahfud MD Serukan Kembalian Maruah MK
- PGI Meminta Agar Kasus Kekerasan di Papua Diusut Tuntas
Advertisement
Jelang Lebaran, Pemda DIY Klaim Harga Beras Mulai Turun di Pasaran
Advertisement
Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII
Advertisement
Berita Populer
- Tok, Paripurna DPR Akhirnya Setujui RUU Desa Jadi Undang-Undang
- Aksi Teror Marak di Dunia, Polri Antisipasi Serangan Terorisme Saat Lebaran 2024
- Mendag Sebut Kemendag Tak Tinggal Diam Mengetahui Perdagangan Pakaian Bekas Impor Kembali Marak
- Hakim Konstitusi Arief Hidayat Tak Terbukti Melanggar Kode Etik
- Masjid Agung Kota Bogor Diresmikan, Begini Kemegahannya
- Daop 2 Siapkan 24 Lokomotif-244 Kereta untuk Angkutan Lebaran 2024
- Viral Polisi Tembak dan Serang DC, APPI Jelaskan Duduk Permasalahannya
Advertisement
Advertisement