Advertisement

Geo Dipa Jelaskan Kronologi Keluarnya Gas Beracun yang Tewaskan Pekerja di Dieng

Sirojul Khafid
Minggu, 13 Maret 2022 - 12:07 WIB
Budi Cahyana
Geo Dipa Jelaskan Kronologi Keluarnya Gas Beracun yang Tewaskan Pekerja di Dieng Ilustrasi kematian karena kecelakaan kerja. - Pixabay

Advertisement

Harianjogja.com, BANJARNEGARA—PT Geo Dipa Energi (Persero) menjelaskan kronologi kecelakaan kerja yang mengakibatkan meninggalnya satu pekerja di PT. Geo Dipa Energi (Persero) wilayah kerja Unit Dieng terjadi pada PAD 28, Dukuh Pawuhan, Desa Karangtengah, Kecematan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Sabtu (12/3/2022).

BACA JUGA: 15 Orang Terkena Gas Beracun di Dieng, Satu Meninggal Dunia

Advertisement

Perseroan menegaskan prosedur operasional standar atau standard operating procedure (SOP) sudah dijalankan sesuai dengan standar keamanan dan keselamatan kerja yang berlaku. Corporate Secretary P. Geo Dipa Energi (Persero) Endang Iswandini juga mengatakan tidak ada ledakan di salah satu sumur. Insiden tersebut juga tidak terjadi pada sumur pengeboran.

Kecelakaan kerja di PT Geo Dipa Energi (Persero) bermula sekitar pukul 14:55, Sabtu (12/3).

“Kejadian ini berawal dari kegiatan quenching sumur, salah seorang pekerja yang merupakan pelaksana pekerjaan workover berinisiatif memeriksa relief valve di mud pump-1 yang terbuka secara otomatis. Kemudian pekerja tersebut terjatuh pingsan dan dievakuasi ke Puskesmas Kejajar 1 Wonosobo. Diduga korban terpapar gas beracun yang keluar bersama dengan air saat relief valve terbuka otomatis,” kata Endang dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/3/2022).

Korban sementara yang tercatat sebanyak tujuh orang. Enam orang sudah dilarikan ke RSUD KRT Soetjonegoro Wonosobo setelah mendapatkan tindakan medis awal di Puskesmas Kejajar. “Dari total korban tersebut, satu orang meninggal dunia di puskesmas. Kamipastikan bahwa tidak ada masyarakat yang menjadi korban dalam kejadian tersebut. Korban adalah pekerja yang berada pada lokasi tersebut,” katanya.

Manajemen mengucapkan turut berduka cita atas terjadinya kecelakaan kerja tersebut. PT Geo Dipa Energi (Persero) akan bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan tersebut kepada seluruh korban yang terdampak.

Kepala Desa Katangtengah, Mukhodin, mengatakan, saat kejadian kabut cukup tebal, sehingga ada kemungkinan gas tidak menguap seperti biasanya.

“Itu memang gasnya enggak bau. Itu langsung terdeteksi ketika gasnya keluar, tapi korban enggak sempat lari karena gas enggak berbau,” kata Mukhodin.

“Gas beracunnya sudah hilang setelah beberapa menit kejadian, sumur sudah dimatikan lagi, sudah aman.”

BACA JUGA: Derita Rakyat! Warga Mengantre Sejak Subuh Demi Minyak Goreng

Mukhodin juga belum mendapat laporan adanya korban dari masyarakat umum, atau selain dari pekerja. Menurut Humas RSUD KRT. Soetjonegoro Wonosobo, Rr. Tri Lestari, sudah ada sembilan pasien terdampak gas beracun yang masuk ke rumah sakit sampai Sabtu (12/3/2022) sekitar pukul 19.40 WIB. Satu pasien meninggal dunia dan delapan berada di Instalasi Gawat Darurat (IGD). "[Untuk pasien yang berada di IGD] tiga orang terjadi penurunan kesadaran, lima dalam kondisi stabil," kata Rr. Tri.

Beberapa korban masih berada di Puskesmas Kejajar untuk mendapatkan perawatan. Sejauh ini belum ada informasi kandungan gas beracun yang masuk ke tubuh para pekerja. "Karena gas bumi itu macam-macam jenisnya, yang jelas gas bumi akan meracuni darah, yang terserang paru-paru," katanya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LKPJ Gubernur DIY 2023, DPRD Beri Catatan soal Penurunan Kemiskinan Belum Capai Target

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 13:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement