Advertisement
Jelang HUT Kota Mungkid, Sejarah Kota Mungkid Diungkap
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG-- Menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Mungkid yang jatuh pada 22 Maret 2022, sejarah Kota Mungkid sebagai ibu kota Kabupaten Magelang diungkap dalam Seminar Daring "Menelusuri Sejarah Kota Mungkid" yang digelar Senin (21/3/2022).
Dua narasumber dihadirkan yakni sejarawan yang merupakan Konsultan Ahli di Laboratorium de Vorstenlanden FIB UNS, Harto Juwono dan Mantan Arsiparis Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Magelang, Anang Kusbandianto serta keynote speaker Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Magelang, Bela Pinarsi.
Advertisement
Kegiatan ini digelar oleh Harian Jogja dengan dukungan dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Magelang, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Kabupaten Magelang dan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Magelang.
Mengawali paparannya, Harto Juwono mengatakan hari lahir bisa berdasarkan mulai berfungsinya sesuatu atau peletakan batu pertama. Namun, yang penting adalah aspek political atau administration historis yang menjadi titik tolaknya dan pendekatan historis tidak bisa tanpa data.
"Ada tiga ukuran, data, fisik dan fungsi. Indonesia sudah ada sejak sebelum 17 Agustus 1945, yaitu saat 28 Oktober 1928, Sumpah Pemuda sudah ada yang menyebut Indonesia. Jadi, hari lahir itu sudah sejak sebelum merdeka," paparnya.
Ia menegaskan arsip menjadi tumpuan rujukan sumber informasi, karena memiliki syarat-syarat yang bisa digunakan untuk kegiatan administrasi yakni aspek otentisitas, originalitas, integritas dan kredibilitas. Arsip miliki kekuatan legal administration beda dengan legenda.
Selanjutnya, Bela Pinarsi mengatakan Pemerintah Kabupaten Magelang masih terus menggali sejarah dan arsip dari berbagai sumber bahkan yang ada di individu, keluarga, lembaga. "Nanti dikumpulkan lagi. Maka sekarang perlu menjaga hubungan baik dengan masyarakat yang punya informasi tentang sejarah Kabupaten Magelang agar kita tidak kehilangan sejarah," katanya.
Adapun Anang Kusbandianto mengatakan lahirnya Kota Mungkid tidak lepas dari tokoh drh. Soepardi, walaupun memimpin Magelang hanya 3,5 tahun. Drh. Soepardi dilantik sebagai Bupati Magelang pada 22 maret 1979, di kantor kabupaten di Kota Magelang. Setelah bertugas melihat Kota Magelang, ia menilai terlalu padat karena ada kantor Pembantu Gubernur, Kantor Pemerintah Kota Magelang, Kantor Pemerintah Kabupaten Magelang, Akademi Militer serta Resimen Induk Daerah Militer (Rindam).
"Beliau menggagas, untuk pindahkan ibu kota kabupaten. Lalu dibentuklah tim survei, melibatkan Universitas Diponegoro. Ada empat wilayah yang disurvei yaitu Muntilan, Mungkid, Mertoyudan dan Secang. Hasilnya Kecamatan Mungkid yang paling layak. Hasil ini dimintakan persetujuan DPRD lalu disampaikan kepada Gubernur dan Dirjen Pemerintahan Otonomi Daerah. Setelah survei ulang kemudian lahir PP 21/1982 tentang Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Magelang dari Pemerintah Kotamadya Daerah Dati II Magelang ke Kota Mungkid wilayah Dati II Magelang," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Ada Aturan Baru terkait Polemik KomandanTe, 5 Caleg PDIP Wonogiri Tetap Mundur
- MenKopUKM: 57th APEC SMEWG Jadi Forum Strategis Tuntaskan Tantangan UMKM
- Setelah 10 Bulan, Polisi Sragen Berhasil Tangkap Pencuri Ponsel di Sambirejo
- Aksi Simpatik Siswa SMPN 10 Solo Dukung Timnas Indonesia di Piala Asia U-23
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Soal Pembebasan Lahan untuk IKN dan PSN, AHY: Tidak Boleh Asal Gusur
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Airlangga Hartato Sebut Jokowi Milik Bangsa dan Semua Partai
- Es Krim Magnum Ditarik karena Mengandung Plastik dan Logam, Ini Kata BPOM
- Mendes Nilai Perubahan Iklim Dapat Diatasi Melalui Kemitraan dengan Desa
- Setelah Lima Hari, 2 Wisatawan yang Berenang di Zona Hahaya Pangandaran Ditemukan Tewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Menteri AHY Diminta Presiden Rampungkan Ribuan Hektare Lahan Bermasalah di IKN
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Advertisement