Advertisement
Perajin Tahu Tempe Magelang Tuntut Harga Kedelai dan Migor Dikendalikan
Advertisement
Harianjogja.com, MAGELANG—Ratusan perajin tahu tempe dari Desa Mejing, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah menggelar demonstrasi di depan Gedung DPRD Magelang, Jumat (25/3/2022).
Dalam aksinya itu, mereka menuntut pengendalian harga kedelai dan minyak goreng. Mereka menilai harga dua komoditas itu membuat ongkos produksi tahu dan tempe menjadi ikut-ikutan naik.
Advertisement
Koordinator aksi, Yuni Setiawan, menuturkan industri tahu dan tempe di Desa Mejing menyerap banyak tenaga kerja tidak hanya warga Mejing tetapi juga warga di sekitar desa tersebut.
“Kami [perajin tahu tempe] bingung saat kedelai dan minyak mahal padahal kami harus produksi setiap hari. Kami mau menaikkan harga tahu tempe juga sulit karena jadi sulit laku di pasar, kami pusing,” katanya, Jumat.
Anggota paguyuban tahu tempe wilayah Desa Mejing, Tri Wahyudi, menyebutkan sebelum ada pandemi Covid-19, harga kedelai sebagai bahan baku produksi tahu dan tempe Rp6.700 dan paling mahal Rp7.000 per kilogram (kg).
Namun, saat ini harganya Rp12.200 per kg atau naik lebih dari Rp5.000 per kg. “Padahal saya per hari biasa memproduksi satu kuintal kedelai jadi tahu dan tempe, bisa dibayangkan berapa kenaikan ongkos produksi kami,” katanya.
Selain kedelai, lonjakan harga juga terjadi pada minyak goreng yang saat ini mencapai Rp325.000 sampai Rp350.000 per deriken berisi 17-18 kg curah, dan dengan harga itu pun barangnya tidak ada di pasar.
Perajin disodori minyak goreng kemasan dengan harga Rp285.000 per karton yang dulunya Rp120.000 per karton. “Dengan banyak kenaikan harga itu, saat ini kami harus tombok Rp550.000 untuk produksi satu kuintal tahu dan tempe,” ucap Tri Wahyudi.
Dalam aksinya, para perajin tahu tempe menggelar aksi teatrikal di halaman, membawa produk mereka yaitu tahu, tempe serta minyak goreng. Selanjutnya, perwakilan dari mereka diterima untuk audiensi bersama Wakil Ketua DPRD Magelang, Soeharno, serta Komisi II terdiri Ketua Prihadi; Wakil Ketua Gunawan, Sekretaris Sobikin, dan anggota Suharno, Gunawan Sugiarno, Sarimin, Sarifah Apriliani, Joko Anaryanto dan Sonhaji.
Para wakil rakyat itu berjanji akan menyampaikan ke Pemerintah Pusat aspirasi dari paguyuban pengrajin tahu tempe Desa Mejing, Kecamatan Candimulyo untuk mengendalikan harga kedelai dan minyak goreng.
“Kami akan langsung mengirimkan surat aspirasi dari pengrajin tahu dan tempe ini dan diberi pengantar sehingga lebih cepat. Jadi kami tidak hanya memberi harapan tetapi kami apa yang menjadi harapan paguyuban kami laporkan secepatnya agar ada solusi,” kata Soeharno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Tangkap 300 Demonstran Pro Palestina di New York
- Fakta-fakta Seputar Korupsi SYL yang Terungkap di Persidangan, dari Beli Mobil, Kaca Mata hingga Bayar Biduan
- Polisi Tembak Gas-Peluru Karet Saat Demo Buruh di Turki, Ratusan Orang Ditangkap
- Paus Fransiskus Kecam Industri Senjata Ambil Untung dari Kematian
- Update Harga Pangan 2 Mei: Komoditas Beras dan Bawang Putih Naik
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
Advertisement
Advertisement