Advertisement
Ganjar Pranowo Sangat Menyayangkan Kejadian Perusakan Tembok Baluwarti
Advertisement
Banyak pihak menyayangkan peristiwa dijebolnya tembok Baluwarti yang merupakan tembok bersejarah eks Keraton Kartasura, salah satunya Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Pasalnya tembok ini merupakan tembok bersejarah eks Keraton Kartasura, Sukoharjo.
Ditemui usai memimpin Musrenbang di Kabupaten Blora, Gubernur mengaku sangat menyayangkan kejadian perusakan itu. Pihaknya juga sudah menerjunkan tim untuk melakukan identifikasi. "Sudah direspon, dari kepolisian sudah dan dari dinas kita juga sudah di lokasi. Saya minta dicek," katanya dalam rilis yang diterima Harianjogja.com, Selasa (26/4/2022).
Advertisement
Gubernur meminta, pengecekan bukan hanya soal kondisi benteng, tetapi juga pengecekan untuk mengetahui siapa pihak yang terkait dengan kejadian itu.
"Siapa yang jual, siapa yang beli, itu tanahnya siapa dan lainnya. Dengan merunut itu, kita bisa tahu ini bangunan bersejarah kok bisa diperjualbelikan sehingga dilakukan tindakan yang tidak tepat. Kami sudah ada informasi semua itu," ucapnya.
Dirjen Kebudayaan lanjut Ganjar juga sudah datang. Pihaknya terus berkoordinasi dan bekerjasama terkait penanganan kasus itu. "Saya menunggu proses berikutnya dan saat ini lokasi sudah di-police line," tegasnya.
Terlepas dari keprihatinannya, Ganjar mengatakan, kasus dirusaknya tembok Baluwarti menjadi peringatan bagi pihaknya sebagai pemerintah. Bahkan bisa dikatakan, kejadian itu merupakan kritik keras.
"Itu peringatan buat kita, itu kritik keras buat kami pemerintah, (termasuk) buat saya sendiri. Bagaimana kita melindungi cagar budaya selama ini," katanya.
Terkadang lanjut Ganjar, kalau ada bangunan cagar budaya yang tidak terawat, orang menganggapnya seperti onggokan sampah tak berguna. Sehingga, kerap terjadi perusakan dan tindakan merugikan lainnya. Padahal, cagar budaya itu memiliki nilai historis yang tinggi.
"Tapi begitu kejadian seperti ini, semuanya geger. Ya ini koreksi buat (kita selaku) pemerintah yang harus diperbaiki," tegasnya.
Sekadar diketahui, tembok eks Keraton Kartasura di Kabupaten Sukoharjo dirobohkan menggunakan ekskavator. Padahal, tembok tersebut merupakan benda cagar budaya.
Pelaku mengaku telah membelinya dari seseorang. Tembok itu dijebol karena akan digunakan untuk dibuat ruko dan kos-kosan. Terkait jual beli cagar budaya ini, Gubernur minta hal ini diselidiki lebih lanjut. Kepemilikannya harus jelas agar tidak terjadi penjualan yang tidak semestinya.
"Seperti kasus ini, saya khawatir (tanah) itu punya perseorangan dan dia mau jual. Ya kalau begitu (milik perseorangan) memang ada hak perdatanya, tapi (yang ini) kan ada pelanggaran yang dilakukan. Saya rasa mesti ada kritiknya soal ini," pungkasnya. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Golkar Targetkan Kemenangan Pilkada 2024 di Atas 70%
- Mayat Perempuan Ditemukan di Dalam Koper dengan Kondisi Penuh Luka di Cikarang
- Pascaputusan MK dan Penetapan KPU, Mungkin Akan Ada Susunan Koalisi Baru Prabowo-Gibran
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
Advertisement
Joko Pinurbo Berpulang, Okky Madasari : Karyanya Akan Selalu Relevan
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Tak Terima Ditegur, Dua WNA Amerika Ini Diduga Aniaya Pecalang di Bali
- Baru Syuting Reality Show, 31 Artis dan Kru Asal Korsel Ini Justru Diperiksa Imigrasi Bali
- Kuta Selatan Bali Diguncang Gempa Berkekuatan Magnitudo 5,0
- Jadi Markas Pungli Pegawai KPK, 2 Rutan Ditutup
- KPK Tetapkan 2 Tersangka baru Korupdi Proyek Fiktif PT Amarta Karya
Advertisement
Advertisement