Advertisement
Perang Rusia vs Ukraina Hari ke-106: Makin Kacau! Pasukan Ukraina Dipaksa Mundur
Advertisement
Harianjgoja.com, JAKARTA - Perang Rusia vs Ukraina sudah memasuki hari ke-105 sejak awal invasi. Pada hari ini serangan pasukan Rusia membuat Ukraina dipaksa mundur hingga pinggiran Sievierodonetsk.
Gubernur setempat, Serhiy Haidai mengatakan bahwa saat ini sebagian besar kota berada di tangan Rusia sehingga tidak memungkinkan lagi untuk menyelamatkan warga sipil yang terjebak disana.
Advertisement
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa kondisi pertemputan di Sievierodonetsk merupakan penentuan keputusan nasib untuk wilayah Donbas, Zelensky juga menambahkan keputusan ini merupakan hal yang paling sulit selama awal invasi.
Selain hal itu, berikut beberapa update rangkuman perang Rusia vs Ukraina hari ke-106 yang dirangkum The Guardian pada Kamis (9/6/2022), sebagai berikut :
Rusia Memulai Pengiriman Gandum ke Turki dan Timur Tengah
Seorang pejabat yang didukung Rusia di wilayah tenggara Zaporizhzhia mengatakan saat ini Rusia telah mulai mengirim gandum dari daerah-daerah pendudukan ke Turki dan Timur Tengah melalui Krimea.
Sementara itu, pejabat Rusia di Krimea, Oleg Kryuchkov mengatakan kereta pertama yang membawa gandum telah tiba dari Melitopol, sebuah kota di Zaporizhzhia. Kremlin juga mengklaim pengiriman biji-bijian akan dimulai kembali dalam beberapa hari mendatang dari pelabuhan Berdiansk Ukraina yang setelah penghapusan ranjau.
Perdebatan Rusia vs Ukraina Soal Ranjau di Pelabuhan Laut Hitam
Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan Moskow bersedia membuka koridor untuk memungkinkan ekspor biji-bijian dari Ukraina, tetapi upaya ini bergantung pada pihak Ukraina untuk memindahkan ranjau dari pelabuhan mereka. Namun, pernyataan itu ditolak Kyiv karena menurut pihak Ukraina, pernyataan itu hanya sebagai kata-kata "kosong" dan mengatakan peralatan militer diperlukan untuk melindungi garis pantai juga digunakan untuk misi angkatan laut yang berpatroli di rute ekspor di Laut Hitam.
PBB Peringatkan Dampak Invasi Rusia yang Terus Berlangsung
Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan melepaskan gelombang kelaparan dan kemiskinan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Selain itu, invasi ini juga akan meninggalkan kekacauan sosial dan ekonomi di belakangny, dalam sebuah laporan PBB mengatakan setidaknya 94 negara yang merupakan rumah bagi sekitar 1,6 miliar orang sangat terkena dampak dan tidak mampu mengatasinya.
Penentuan Wilayah Zaporizhia
Pejabat Rusia di wilayah Zaporizhzhia Ukraina dilaporkan sedang berencana untuk mengadakan referendum akhir tahun ini untuk bergabung dengan Rusia, akan tetapi Ukraina mengatakan bahwa setiap referendum yang diadakan di bawah kependudukan Rusia akan ilegal dan hasilnya curang.
Nasib Kepala Rabi yang Ditekan Rusia
Kepala rabi Moskow, Pinchas Goldschmidt, telah meninggalkan Rusia setelah mendapat tekanan untuk mendukung invasinya ke Ukraina. Dikabarkan saat ini Goldschmidt telah terbang ke Hungaria untuk mengumpulkan uang bagi para pengungsi di Eropa timur setelah menolak untuk secara terbuka mendukung apa yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.
Dua Pria Inggris yang Berjuang di Ukraina Dihukum 20 Tahun Penjara
Dua pria Inggris yang ditangkap oleh pasukan Rusia saat bertempur bersama tentara Ukraina di Mariupol menghadapi hukuman 20 tahun penjara, kedua orang tersebut adalah Aiden Aslin (28) dan Shaun Pinner (48).
Ancaman Krisis Untuk Inggris Akibat Invasi Rusia ke Ukraina
Ekonomi Inggris akan menderita lebih dari negara industri besar lain karena dampak invasi Rusia ke Ukraina, menurut OECD mengatakan perekonomian Inggris akan tumbuh hanya sebesar 3,6 persen pada 2022 sebelum membukukan pertumbuhan dengan angka nol pada 2023.
Bantuan $40 Miliar Dari AS Telah Diterima Ukraina
Ukraina telah menerima miliaran dolar pertama dari paket bantuan AS senilai $40 miliar. Duta Besar AS untuk Ukraina, Bridget A Brink mengatakan bahwa mendukung Ukraina berarti juga telah memperkuat ekonomi dan rakyatnya untuk bergerak maju.
Miliarder AS Siap Gelontorkan Dana Untuk Pemulihan Ukraina
Zelensky mengatakan dia telah bertemu dengan filantropis Amerika Howard Buffett yang merupakan putra dari miliarder investor Warren Buffett, dalam perbincangannya itu Howard dan Zelensky membahas upaya pembangunan kembali Ukraina, seperti proyek-proyek pemulihan sistem irigasi di wilayah Odesa.
Pembungkaman Suara Rakyat yang Bertolak Belakang Dengan Pemerintah Rusia
Pihak berwenang Rusia dilaporkan telah memperpanjang penahanan jurnalis Vladimir Kara-Murza Jr, hal itu dilakukan karena Kara berbicara tentang pertempuran di Ukraina. Sementara itu, jurnalis lainnya seperti Andrei Soldatov yang merupakan jurnalis investigasi asal Rusia mengatakan bahwa sebuah kasus pidana telah dibuka terhadapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Kinerja Buruk, Belasan Anggota Panwascam Pemilu 2024 Dicoret Dari Pengawas Pilkada Sleman
Advertisement
Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari
Advertisement
Berita Populer
- BMKG Pastikan Udara Panas di Indonesia Akhir-akhir Ini Bukan Heatwave, Ini Penjelasannya
- Peringati Hardiknas Terakhir, Mendikbud Nadiem Ingin Merdeka Belajar Terus Dilanjutkan
- Menko Airlangga Isi Kuliah Tamu di LSE: Indonesia On-Track Capai Visi Indonesia Emas 2045
- Orang Tua Diminta Awasi Aktivitas Anak di internet untuk Cegah Child Grooming
- Pemerintah Siapkan Aturan Perlindungan Anak di Ranah Online
- Momentum Hardiknas, Puan Ajak Dukung Kemajuan Ekosistem Pendidikan
- Ratusan Rumah Terendam Akibat Luapan Sungai Cibeureum
Advertisement
Advertisement