Advertisement
Cabai dan Bawang Merah Pengaruhi Inflasi di Purwokerto dan Cilacap
Advertisement
Harianjogja.com, CILACAP — Faktor cuaca dengan curah hujan tinggi turut memengaruhi tingkat produktivitas dan harga produk pertanian, utamanya cabai serta bawang merah, sehingga berdampak terhadap inflasi di Purwokerto dan Cilacap pada bulan Juni 2022.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto Rony Hartawan mengatakan, tingkat inflasi di Purwokerto pada Juni 2022 sebesar 0,59 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 0,63 persen (mtm), sedangkan di Cilacap inflasi bulan Juni 2022 mencapai 0,71 persen (mtm) lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,59 persen (mtm).
Advertisement
Menurut dia, salah satu pendorong inflasi di Purwokerto dan Cilacap berupa kenaikan harga komoditas cabai seiring dengan menurunnya pasokan akibat faktor cuaca.
Selain itu, curah hujan yang tinggi turut mendorong peningkatan hama dan penyakit tanaman, sehingga memengaruhi tingkat produksi pada bawang merah.
"Tren kenaikan harga juga merupakan imbas dari penurunan luas tanam pada bulan Maret 2022. Di samping curah hujan yang tinggi, peningkatan harga pupuk dan obat-obatan juga turut mendorong peningkatan biaya produksi," katanya, dikutip dari Antara, Minggu (3/7/2022).
Lebih lanjut, Rony mengatakan tekanan inflasi di Purwokerto terutama bersumber dari peningkatan harga pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau dengan andil sebesar 0,37 persen (mtm).
"Jika dilihat dari komoditasnya, yang menjadi penyumbang inflasi terbesar pada periode ini adalah komoditas cabai merah (0,20 persen), cabai rawit (0,15 persen), bawang merah (0,09 persen), kue kering berminyak (0,08 persen), dan bakso siap santap (0,08 persen)," katanya.
Di sisi lain, kata dia, terdapat beberapa komoditas yang mengalami koreksi harga seperti minyak goreng, daging ayam ras, bawang putih, daging sapi dan pepaya.
Dengan perkembangan tersebut, lanjut dia, inflasi di Purwokerto secara tahun kalender tercatat sebesar 4,46 persen (ytd) dan secara tahunan sebesar 6,11 persen (yoy) pada posisi Juni 2022.
"Capaian inflasi tahunan tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata historis inflasi di Purwokerto pada Juni tahun 2019 sampai dengan 2021 yang sebesar 1,69 persen (yoy)," kata Rony.
Sementara di Cilacap, inflasi bulan Juni utamanya bersumber dari peningkatan harga kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau yang memberikan andil sebesar 0,60 persen (mtm).
"Komoditas yang menjadi penyumbang inflasi tertinggi adalah cabai merah (0,20 persen), cabai rawit (0,18 persen), bawang merah (0,17 persen), telur ayam ras (0,05 persen), dan air kemasan (0,04 persen)," katanya.
Menurut dia, beberapa komoditas yang mencatatkan koreksi harga di antaranya daging ayam ras, angkutan antar kota, minyak goreng, bawang putih, dan kacang.
Ia mengatakan inflasi di Cilacap secara tahun kalender tercatat sebesar 5,00 persen (ytd), sedangkan secara tahunan dilaporkan sebesar 6,47 persen (yoy) pada posisi Juni 2022.
"Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan rata-rata historis inflasi di Cilacap pada Juni tahun 2019 sampai dengan 2021 yang sebesar 1,46 persen (yoy)," kata Rony.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
- Mobil Mewah Harvey Moeis Disita Kejagung, Kali Ini Ferrari dan Mercy
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
Advertisement
Advertisement