Advertisement
Simpan Ratusan Butir Obat Terlarang, Pemuda Asal Wonogiri Ditangkap
Advertisement
Harianjogja.com, WONOGIRI — BP, 24, seorang pemuda dari Desa Tanjungsari, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, ditangkap polisi di rumahnya, Sabtu (30/7/2022) pukul 08.30 WIB.
BP kedapatan menyimpan 903 butir obat Trihexyphenidyl, 10 butir obat Atarax Alprazolam, dan dua butir obat Tramadol HCL.
Advertisement
Tim Satresnarkoba Polres Wonogiri yang dipimpin Kasatresnarkoba Polres Wonogiri, AKP Subroto, semula melakukan penyelidikan di wilayah Kecamatan Tirtomoyo. Tim itu lalu mendapat informasi terdapat sebuah rumah di Desa Tanjungsari digunakan bertransaksi narkoba.
Tak lama berselang, polisi menemui penghuni rumah tersebut yang tak lain adalah BP. Setelah digeledah isi rumahnya, BP kedapatan memiliki dan menyimpan obat-obatan terlarang, seperti 10 butir tablet obat bermerek Atarax Alprazolam satu miligram (mg), 903 butir obat Trihexyphenidyl, dan dua butir obat Tramadol HCL.
Atarax Alprazolam merupakan obat-obatan berjenis psikotropika. Sedangkan Trihexyphenidyl dan Tramadol digolongkan narkotika.
Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo, mengatakan BP membeli obat-obatan terlarang itu secara online shop (toko daring) dari Jakarta. Hal itu berdasarkan pengakuan BP kepada polisi saat diperiksa.
“Pembeliannya secara online dari Jakarta, menggunakan handphone [telepon genggam] merek VIVO warna biru. Sekarang handphone-nya juga menjadi barang bukti. Selanjutnya, tersangka [BP] berikut barang buktinya berada di Polres Wonogiri guna proses penyidikan lebih lanjut,” terangnya kepada wartawan, Senin (1/8/2022).
Saat penangkapan, tambah AKP Anom, tim dari Satresnarkoba Polres Wonogiri juga sempat menangkap dua orang. Satu orang yang ditengarai menjadi rekan BP dilepas polisi karena tidak ada barang bukti yang cukup. Namun, seorang rekan BP lainnya kedapatan positif narkoba setelah dites urine.
BP disangkakan Pasal 60 subsider Pasal 60 Ayat (5) dalam UU No.5/1997 tentang Psikotropika. Jika terbukti menyalahi penerimaan penyerahan psikotropika bukan berasal dari rumah sakit, balai pengobatan, atau puskesmas sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat (3) dan (4), BP terancam pidana penjara paling lama tiga tahun dan denda maksimal Rp60 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Hakim MK Ragukan Keaslian Tanda Tangan Ketum PKN Anas Urbaningrum di Kasus Sengketa Pileg 2024
- Kasus Polisi Bunuh Diri di Jaksel, Kapolresta Manado Diperiksa Polda Sulawesi Utara
- Pengadilan Kriminal Internasional Dikabarkan Mengincar Netanyahu, Israel Panik
- Indonesia-Iran Jalin Kerja Sama Teknologi Pertanian
Advertisement
Top 7 News Harian Jogja Online, Kamis 2 Mei 2024, Persoalan Sampah di Jogja hingga Peringatan May Day 2024
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Peringatan Hari Buruh 2024, Buruh Tuntut Penghapusan Upah Murah hingga Pencabutan UU Cipta Kerja
- Aksi Buruh 1 Mei: Masyarakat Diminat Hindari Kawasan Monas Jakarta
- Prihatin Atas Temuan Kuburan Maasa di Gaza, Sekjen PBB Minta Operasi militer di Rafah Dihentikan
- Pendiri Sriwijaya Air Hendry Lie Terlibat Korupsi Timah Rp217 Triliun, Begini Respons Manajemen
- Di Jakarta Ada Aksi Buruh 1 Mei, Jokowi Pilih ke NTB
- Buruh Desak Presiden Terpilih Prabowo Subianto Cabut UU Cipta Kerja
- Bangun Kota Cerdas, Pusat Data IKN Dilengkapi Komputasi Performa Tinggi
Advertisement
Advertisement