Advertisement

Milenial Mau Beli Rumah Tapi Mahal? Ini Anjuran Konsultan Properti

Afiffah Rahmah Nurdifa
Senin, 01 Agustus 2022 - 19:57 WIB
Bhekti Suryani
Milenial Mau Beli Rumah Tapi Mahal? Ini Anjuran Konsultan Properti Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis - Abdullah Azzam

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Generasi milenial disebut-sebut bakal sulit untuk bisa membeli rumah karena harga hunian yang terus melambung dan suku bunga yang semakin tinggi. Namun, sebenarnya milenial tetap bisa beli rumah dengan perencanaan yang tepat dan matang.

Senior Manager Savills Angra Angreni meyakini pilihan generasi milenial saat ini didominasi oleh keinginan memiliki rumah tapak pribadi.

Advertisement

"Saya yakin milenial ingin sekali punya rumah tapak sendiri. Melihat kondisi saat ini, tips yang bisa saya sarankan kepada milenial produktif adalah menjadi konsumen yang cerdas," kata Angra saat dihubungi Bisnis-jaringan Harianjogja.com, Senin (1/8/2022).

Selain menjadi konsumen yang cerdas, ada sejumlah saran yang bisa menjadi pertimbangan bagi milenial yang akan membeli rumah.

Berikut ini 4 tips bagi milenial yang ingin membeli rumah:

1. Rencana keuangan

Bagi milenial yang ingin membeli rumah harus bisa menyeimbangkan antara kebutuhan dan kemampuan budget. Sehingga, Angra menekankan pentingnya perencanaan keuangan sebelum memilih membangun, membeli atau menyewa rumah.

Selain itu, Angra juga menyarankan untuk bijak dalam memilih produk properti. Mulai dari latar belakang pengembang, lokasi, spesifikasi properti, skema pembayaran, dan infrastruktur penunjangnya.

"Zaman sekarang memilih properti tidak cukup dengan hanya alasan lokasi, lokasi, dan lokasi. Namun ada faktor-faktor lain yang perlu dipertimbangkan. Dan satu lagi, cerdas dalam memanfaatkan momentum," ujarnya.

BACA JUGA: IPL Jogja-YIA: Pemda DIY Minimalisasi Pemindahan Permukiman

Angra melihat di sektor properti banyak promo menarik yang terjadi selama pandemi berlangsung, baik dari pihak pengembang, insentif pemerintah maupun dari pihak Bank.

2. Memilih rumah sekunder

Di samping itu, properti secondary house atau rumah seken maupun apartemen seken bisa menjadi pilihan bagi milenial, karena produk properti tersebut biasanya ditawarkan dengan harga yang miring. "Jadi manfaatkanlah itu, kalau nggak Covid-19 pasti harganya jauh lebih tinggi," ujarnya.

3. Memanfaatkan KPR

Lebih lanjut, Angra menuturkan kondisi kesiapan finansial bagi milenial yang mapan mungkin membeli atau membangun rumah bukan masalah besar. Namun, bagaimana dengan milenial yang belum di konsisi mapan finansial? Angra mendorong pemanfaatan skema pembayaran properti seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ataupun Kredit Pemilikan Apartemen (KPA). Namun, untuk bisa lolos memperoleh KPR, seseorang setidaknya perlu stabil dalam pendapatan.

"Menurut saya, penting sekali bagi milenial memiliki pekerjaan yang jelas, karena salah satu poin penting bagi Bank adalah melihat riwayat pekerjaan dan salary (pendapatan) yang diperoleh oleh orang tersebut," jelasnya.

Di kondisi saat ini, kondisi pekerjaan merupakan filter utama bagi Bank untuk meloloskan KPR pada seseorang. Selama pandemi, beberapa Bank bahkan menilai dari sisi bidang pekerjaan konsumen, apakah terdampak langsung oleh pandemi ataupun tidak. Baca Juga : Dorong Milenial Miliki Rumah, Ini Usul DPR ke Pemerintah

4. Kesanggupan membayar cicilan

Selanjutnya, Milenial dinilai perlu mempertimbangkan kesesuaian penghasilan dengan kesanggupan mencicil, ketimbang kesiapan jumlah sanggup membayar DP. Pasalnya, banyak pengembang yang menawarkan DP 0 persen, subsidi DP, subsidi biaya KPR, bahkan free untuk beberapa biaya yang mesti dikeluarkan. "Kesanggupan mencicil ini akan menjadi pertimbangan milenial berapa nominal KPR yang ingin diajukan dan berapa lama jangka waktu pinjam KPR tersebut," jelasnya. Secara keseluruhan, jika diberi pilihan menyewa atau membeli, Angra lebih menyarankan untuk "memaksa" membeli.

Arti memaksa disini yaitu untuk menghemat biaya hidup yang lain, sehingga bisa maksimal di cicilan rumah. Pilihannya ini juga didasarkan pada perkembangan harga rumah yang akan semakin meningkat dari tahun ke tahun. Di sisi lain, lahan semakin terbatas yang menyebabkan harga lahan terus naik. Terlebih untuk lokasi-lokasi yang infrastrukturnya terus berkembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : JIBI/Bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

BKKBN DIY Lantik P3K, Gunungkidul Dan Kulon Progo Tambah Penyuluh KB

Jogja
| Selasa, 30 April 2024, 16:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement